Rabu, 11 Mei 2011

Penyakit Campur

Hari ini aku sakit. Sakit badan, sakit demam, dan sakit mental (klo sakit mental mah udah dari dulu). Gila serius, badanku sakit semua. Udah pilek, panas dalam, semua bagian tubuhku nyeri mampus. Perkuliahan hari ini dijalani dengan paksaan batin.

Aku gak tahu apa jenis penyakitku ini. Kata teman-temanku sih radang tenggorokan campur pilek dan demam. Penyakit zaman sekarang udah kayak es campur, yang tentu saja rasanya berbanding terbalik dengan es campur. Klo penyakit campur rasanya gak enak. Sangat gak enak. Sedangkan es campur rasanya pengen nambah mulu. Apalagi klo isinya ada pepaya, mangga, melon, dan sawo ditambah dengan sedikit susu. Wah, maknyus banget.

Cukup sudah ngomongin makanan.

Aku dulu juga pernah kena penyakit tipes malaria, yaitu gabungan antara penyakit tipes dan penyakit malaria. Nah gabungan penyakit tipes dan malaria ini dinamakan dengan tipes malaria. Jadi, tipes malaria berasal dari gabungan antara dua penyakit yang saling jatuh cinta dan menjalin rasa dan semakin mendekat antara yang satu dengan yang lainnya, yaitu malaria dan tipes. Penyakitku sekarang ditambah dengan sakit kepala membaca tulisanku sendiri.

Karena penyakit campuran itu, aku di opname selama dua hari. Percayalah, di opname itu sangat tidak enak. Apalagi klo sampe tangan yang diinfus adalah tangan yang sebelah kiri. Soalnya klo pengen beol, baik itu kidal ataupun tidak kidal, pasti akan terasa seperti terjepit diantara sorga dan neraka. Untung aja aku kemarin diinfus disebelah kanan, jadi terlepas dari penderitaan itu.

Namun ada sisi positifnya juga. Soalnya tiap hari dimanjain oleh Keluarga, teman-teman, terlebih lagi oleh suster-susternya yang baik dan ehm. Gak kayak kakakku si Jejen. Klo dia yang ngerawat aku sakit, mending aku pura-pura mati aja.

Waktu itu yang sakit selain aku adalah adekku, si Aldo. Si Aldo kayaknya penyakitnya juga ngikut aku, penyakit campur malaria tipes. Bedanya, Aldo gak diinfus sedangkan aku diinfus. Bedanya juga lagi, aku ganteng dan Aldo tergolong ehm.

Aldo mulai mengeluarkan siasat liciknya. Walaupun Aldo sembuh lebih cepat dari aku, tapi Aldo masih berlagak sakit-sakitan. Alasannya : supaya libur sekolah. Untuk sekolah yang sekarang ditempati Aldo, dimohon untuk melacak setiap surat izin sakit yang diberikan Aldo.

Enak juga dimanjain oleh keluarga. Walau suster yang ngerawat aku cantik dan ehm, tapi tetap aja perawatan keluarga adalah yang terbaik bagiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar