Minggu, 18 September 2011

Kehilangan Dompet

Panik. Hari ini aku panik setinggi menara Tokyo.

Hari ini seolah-olah ada yang salah. Aku seperti kehilangan salah satu anggota tubuhku. Nah, masalahnya aku gak tahu apa yang hilang itu. Aku udah cek absensi setiap anggota tubuhku. Tapi gak ada yang bolos ataupun yang TA. Semuanya lengkap.

Aku sering ngerasain hal seperti ini. Mungkin kalian juga pernah. Misalnya ketika kalian pengen ke kampus. Diperjalanan kalian terus merasa seperti ada sesuatu yang ganjil. Nah, pas sampai kampus, baru kalian ingat klo kalian tuh sebenarnya masih SMA. Ini pemisalan yang bego banget.

Semakin ngerasa ganjil, aku cek semuanya sekali lagi. Ternyata dompetku gak ada. DOMPETKU GAK ADA!!

Panik setinggi Everest.

Asal tahu aja. Dompetku itu keberadaannya seperti jantungku. Walaupun isinya tipis, tetapi banyak aset berharga seperti SIM, STNK motor, kartu ATM, dan foto pacarku. Ini penting banget. Lebih penting daripada bebek yang kakinya cuman satu (udah mulai ngawur nih). Dan pembahasan jantung tadi supaya berasa penting aja.

Karena udah panik tingkat Everest, aku mulai membongkar-bongkar kostku. Aku gak perduli lagi dengan kerapian, karena pada dasarnya kamarku udah berantakan. Aku cari dibawah kasur, dibawah bantal, dibawah guling, dibawah rok cewek yang kebetulan lewat (Siapa tahu nyangkut disitu). Hasilnya nihil. Yang aku dapat cuman gamparan cap lima jari di pipi.

Dalam pikiranku cuman ada 3 kemungkinan : Aku lupa naruh dompetku dimana, dicuri orang luar, atau dompetku mengecil hingga sekecil atom karena merajuk gak pernah diisi penuh. Ok, pilihan yang terakhir mungkin diluar jangkauan logika.

Kalau yang kedua ada faktor pendukung, yaitu aku malam tadi lupa kunci pintu kamar. Jadinya aku tidur dengan pintu kamar yang gak dikunci. Aku tahu aku bego. Dan aku tahu itu sangat berbahaya. Karena sekarang ini sedang marak-maraknya kejadian pemerkosaan. Makanya pas bangun, aku langsung periksa pantatku, apakah masih virgin atau gak.

Nah, kemungkinan pertama adalah kemungkinan yang paling dominan (jangan harap aku bisa jelasin apa itu dominan). Soalnya kalian tahu sendiri kalau IQku ini JONGKOK LUAR BIASA (sengaja hurufnya gede supaya feel-nya dapet). Untung aja aku belum pernah kelupaan naruh pantat. Belum.

Aku coba ingat-ingat lagi kejadian terakhir aku memegang dompetku. Dengan IQ yang setumpul lutut unta, mengingat seperti itu membutuhkan waktu sangat lama. Padahal dalam setengah jam lagi aku ada kegiatan di kampus, dimana akulah yang menjadi pembawa acaranya. Mampus. Ya sudah, aku tinggal saja kamarku dalam keadaan yang tidak berubah : berantakan.

Selama acara tersebut aku terus kepikiran tentang isi rok cewek tadi dompetku yang hilang. Tapi untung udah profesional, jadi semuanya mulus-mulus aja.

Akhirnya pas pulang, aku mulai obrak-abrik lagi seisi kamarku. Dan ketika aku mengangkat koperku, set! bunyi dompetku jatuh. Aku langsung teriak-teriak kegirangan. Saking senangnya aku sampai salto sepuluh kali. Semenit kemudian aku sudah di rumah sakit.

Nah sekarang timbul masalah baru. Kenapa bunyi dompet jatuh itu "set!" ?

1 komentar:

  1. iyah, kenapa bunyi nya "set" ya?? hahahhaa, bro mampir ya kl nyari dompet hp buat ente atau pacar ente mungkin. Thx gan..

    BalasHapus