Minggu, 20 November 2011

Ujian Tengah Semester

Akhirnya bisa nulis blog lagi. Lega banget. Rasanya tuh kayak habis makan bakso lima biji, terus mules, dan beol terus menerus selama lima jam. Kerasa kan leganya? (kerasa begonya kali).

Belakangan ini aku disibukkan dengan perkuliahan yang sangat padat. Walaupun aku gak pintar, seenggaknya aku masih pengen kuliah dan berusaha supaya gak bolos. Gimana coba nasib bangsa kita kalau semua mahasiswa bolos dan gak sungguh-sungguh kuliah? Pastinya para dosen bakal jadi miskin! (ini jawaban orang bego).

Sebentar lagi UTS. Keadaan mahasiswa bego pasti kayak gini :


*seminggu menjelang UTS.
"Halah, santai aja. Apa susahnya sih UTS. Tinggal silang huruf aja dipikirin. Santai aja."

*tiga hari menjelang UTS.
"Pengen jalan-jalan, tapi kok teman-teman gak ada yang mau ikut ya?"

*sehari menjelang UTS.
"Mampus gue! Besok ujian apa? Print out-nya mana??" (panik setinggi bulan).

*Ketika UTS.
"Pssssttttt bro, nomor 3 apa? Contekan tadi mana? Pinjam bolpen dong." (ini bego banget, mana ada orang yang meminjam bolpen ketika UTS. sangat tidak efektif).


Beberapa tips menghadapi UTS:

  1. Belajar yang rajin. Ini sudah jelas. Jadi gak perlu dijelaskan lagi.
  2. Siapkan peralatan perang, seperti bolpen, pensil, penghapus, dan tipe-x. Atau kalau mau peralatan perang yang lebih ekstrim, buat contekan mini. Tingkat kesuksesan contekan itu berbanding lurus dengan seberapa kecil kertas contekannya.
  3. Jalin hubungan yang akrab dengan pengawasnya. Kalau perlu rayu pengawasnya. Contoh, "Bu, mengerjakan soal UTS ini tidak sesulit mendapatkan hati ibu." Dijamin pengawasnya langsung galau.
  4. Join kelompok MSU (Mahasiswa Sukses Ujian). Dijamin, semakin baik koneksimu, semakin banyak pula teman yang bisa dicontekin.
  5. Terakhir, adalah yang paling penting. Ini menyangkut hidup dan mati. Yaitu, jangan lupa boker sebelum ujian. Soalnya kalau kamu sampai boker di celana ketika ujian, masa depan kamu dan teman-temanmu sudah tidak berbentuk lagi. Seperti kotoran yang keluar seperti mencret. (analoginya jorok, bego!).
Jadi, selamat menghadapi UTS ya.

Minggu, 16 Oktober 2011

Suaraku Seksi

Parah. Suaraku berubah dari yang kemarin cempreng jadi kayak suara om-om homo. Tenggorokanku sakit banget. Seolah-olah ada batu gede yang nyangkut. Aku menderita (dari muka udah kelihatan).

Aku gak tahu apa penyebabnya. Kayaknya perasaanku udah gak enak semenjak aku menelan permen karet (ini jelas bego banget!). Aku masih gak ngerti gimana prosesnya menelan permen karet bisa membuat suaraku serak (soalnya lu bego banget!).

*background sound : Penderitaan Orang Jelek - Jelek Band.

Kata teman-temanku dulu perubahan suara itu adalah proses menuju kedewasaan. Iya, aku tahu. Mereka emang bego. Mana ada sejarahnya perubahan suara adalah proses kedewasaan. Ini gak ada hubungannya sama sekali. Anehnya, aku percaya begitu saja sama teman-temanku. Ternyata aku lebih bego dari yang aku bayangin (baru nyadar?).

Semenjak suaraku serak-serak basah, banyak teman kampus yang bilang kalau suaraku seksi. Ini jelas bohong besar. Kalau emang suaraku seksi, kenapa sampai sekarang aku gak punya pacar? KENAPA?? (ini jelas karena mukamu itu ngenes!)

Udah, jangan ngomongin masalah jomblo-jombloan. Aku sakit hati.

Kemarin aku paling antusias kalau ada mata kuliah bahasa inggris. Sekarang, bahasa inggris adalah mata kuliah yang paling aku benci!

Kenapa aku benci? Tidak lain tidak bukan adalah karena suaraku ini. Sudah gak terhitung lagi berapa kata yang jadi salah sebut semenjak sakit tenggorokan. Kan gak lucu kalau aku mau bilang, "Do you wanna to painting with me?" Malah jadi, "Do you wanna to f**king with me?" Kesalahpahaman ini bisa mengakibatkan lahirnya sebuah kehidupan baru yang tidak diinginkan.

Untuk mengantisipasinya, sekarang aku jadi sering minum minuman yang hangat-hangat. Contohnya : Teh hangat, jeruk hangat, susu hangat (netet langsung dari sapinya). Untung aja aku masih gak suka sama tahi hangat (untung masih gak suka lho!).

Semoga tenggorokanku cepat sembuh.

Minggu, 09 Oktober 2011

Blackberry

Beberapa hari ini aku berhemat secara luar biasa. Ya, anak kos yang sering kelaparan ini pengen berhemat. Gak, otak kalian gak sedang rusak kok. Tenang saja. Nanti rusaknya kalau sudah selesai membaca tulisan ini (yang nulis aja udah rusak duluan otaknya).

Mungkin kalian bertanya-tanya, "Nih muka ingus ngapain pengen berhemat? Buat apa coba, badan udah kurus gitu. Atau mungkin kepalanya terbentur sesuatu tadi?" Aku pengen menegaskan sebelum terjadi kesalahpahaman yang tidak diinginkan. KEPALAKU MASIH SEHAT (iya, tapi otak lu yang berantakan).

Dibalik niat ganjilku ini tersimpan suatu rencana yang besar untuk kesuksesan masa depanku. Aku sudah besar. Sudah bisa hidup mandiri. Ini saatnya aku menentukan langkahku sendiri. Aku berhemat dan menabung karena aku pengen beli Blackberry (gak ada hubungannya sama "Aku sudah besar" dan "Sudah bisa hidup mandiri").

Oke, aku udah bisa nebak gimana respon kalian terhadap tujuan muliaku tersebut. Nih anak salah gaul kayaknya. Aku tahu pikiran kalian pasti gitu. Udah ngaku aja deh. Soalnya aku juga mikir kayak gitu (udah sadar sendiri).

Kenapa aku jadi kepengen Blackberry? Karena aku ngerasa sebagai seorang anak muda yang sedang dalam proses menuju kedewasaan, aku harus gaul. Tuntutan zaman ini terhadap perkembangan pribadi seseorang sangat susah buat aku jalani. Zaman sekarang kalau gak punya Blackberry pasti dibilang gak gaul (apa hubungannya antara Blackberry dan gaul?). Akhirnya yang terjadi adalah aku dijauhi teman-temanku dan dicap sebagai anak-buangan-yang-gak-punya-blekberi. Ini ngebuat hatiku jadi dilema. Aku seakan berasal dari spesies yang hina dan gak pantas bergaul dengan teman-temanku. Mah, aku ini sebenarnya anak apa? ANAK APA??!!

Akhirnya, supaya dibilang ghaoul aku harus beli Blackberry.

Aku browsing di dunia maya mencari info tentang Blackberry. Ketemu official page-nya di id.blackberry.com.  Dari situs tersebut akhirnya aku tahu Blackberry keluaran terbaru adalah Blackberry Bold 9900. Tunggulah sayangku, kau akan segera menjadi milikku.

Sedetik kemudian aku langsung mencari tahu harganya di Google. Sayangnya karena terlalu bego, aku gak tahu kalau hp tersebut belum ada dipasaran. Jadi, pencarian selama dua jam lebih di depan komputer : SIA-SIA.

Kasian ya.

Jumat, 07 Oktober 2011

Putus Lagi

*setel musik background : BBB (Bukan Bulu Babi) - Putus Nyambung.

Akhirnya aku jomblo.

Kali ini aku benar-benar ngerasa gak bisa ngertiin seorang cewek. Aku ngerasa bego banget. Semakin aku berusaha mikir tentang cewek, semakin aku gak ngerti. Kok bisa ya cowok dan cewek tinggal di planet yang sama? KOK BISA YA?

Lebay setinggi monas.

Cewek itu seperti mahluk yang berbeda spesies dengan cowok. Mungkin secara fisik memang mirip, tetapi secara mind-nya berbeda sangat jauh. Jalan pikiran cewek tuh jauh lebih modern daripada cowok. Cowok kalau ngomong pasti langsung ke intinya. Dan kalau ngobrol dengan pacar yang diperhatikan bukan cara ngomongnya tetapi inti dari topik yang diomongin. Sedangkan kalau cewek ngomong itu pasti berbelit-belit. Harus belak-belok dulu baru sampai ke intinya. Kemudian bila sedang ngobrol dengan pacar, nada bicara pasti sangat diperhatikan sedangkan topiknya dinomor-duakan.

Perbandingannya :
Cowok kalau ngomong tentang otomotif, lanjutannya pasti gak jauh-jauh dari otomotif.
Cewek kalau ngomong tentang gaya rambut, bisa tersesat sampai ke gosip Genduruwo simpanannya si Tante.

Bingung setinggi matahari.

Nah, awal balikan sikap dia ke aku perhatiaaan banget. Kalau ngesms selalu nanya gimana kabarku, apa yang sedang kulakukan, sudah makan atau belum (gak, dia gak pernah nanya "Gimana bokernya tadi Yank? Menyenangkan?"). Sebagai manusia normal, tentu aku senang dengan perhatiannya dia. Pokoknya perhatiannya dia itu gak kurang, juga gak lebih. Tepat seperti apa yang kuinginkan. Aku mulai ngerasa, DIALAH PEMBANTUKU, eh salah ding, DIALAH CINTAKU (nunjuk ke mukanya dia sambil garuk pantat).

Saat udah berjalan lama, pelan tapi pasti, dia berubah.

Dia berubah menjadi cewek yang gak kukenal lagi. Dia jadi pasif, jarang ngesms, gak pernah nanyain kabarku lagi. Aku memang gak terlalu mempermasalahkan hal itu. Soalnya aku mencoba berpikir positif, seperti yang sering dia bilang ke aku. Yah, mungkin dia sedang sibuk banget.

Tapi aku paling sakit kalau dibohongin. Aku sudah membuka semua diriku ke dia. Aku jujur tentang semua hal yang kuceritakan ke dia. Sedangkan dia gak pernah berinisiatif cerita tentang dirinya ke aku. Kalau aku nanya tentang dirinya, dia selalu mengelak. Ini bikin aku bertanya-tanya, ADA APA SEBENARNYA?

Kemudian setelah aku membicarakan hal ini ke dia lewat sms, dia malah bilang, "Kamu emang gak pernah ngertiin aku. Lepasin aku." Aku jadi bingung sendiri. Ini sinetron banget. Maksudnya "lepasin" apa? Dia di Semarang dan aku di Solo. Gak mungkin dong aku megang dia. Emangnya aku jin yang bisa berpindah dalam sekejap. Mungkin dia udah mulai gila dan karena saking kangennya dia mengkhayal kalau aku ada disampingnya megang tangannya (si bego ngarep). Atau mungkin dia memang gak gila dan gak kangen, tapi mungkinkah dia minta putus?

Dengan sedikit gemetaran, aku sms ke dia, "Kamu mau putus?"

Dia gak balas. Aku mulai gelisah, sedih, dan terpuruk. Setelah kupikirkan dengan matang, ya, dia memang minta putus. Dengan perasaan gak ikhlas, akhirnya aku ngesms. . .

"Ya udah. Kita putus."

Selasa, 04 Oktober 2011

Disaster Day

Pernah gak kalian merasakan selama satu hari kalian selalu ditimpa kesialan secara terus-menerus?

Aku pernah.

Aku ulangi, AKU SERING.

Aku bener-bener gak tahu apa salah dan dosa ibuku yang menyebabkan aku selalu ditimpa kesialan. Ini sangat menyakitkan banget. Bayangkan, ibuku aja sampai dibawa-bawa kepermasalahan yang gak ada hubungannya sama beliau. INI MAKSUDNYA APA (yang bawa-bawa ibu itu kamu sendiri bego!).

Kemarin setelah selesai ngegym (gak usah kaget, kan udah aku ceritain kemarin), aku balik ke kos jam setengah sebelas. Dan anehnya aku gak langsung mandi, malah langsung tiduran di ranjang. Padahal aku ada masuk kuliah jam sebelas. Mungkin ini kelebihanku sebagai warga negara Indonesia, yaitu MALAS. Selama setengah jam yang seharusnya kupakai untuk mandi dan siap-siap buat kuliah, malah kuhabiskan dengan bermalas-malasan menjadi ulat.

Tiba-tiba ada sms dari Rexi, "Ky, kamu gak ke kampus? Ini udah hampir masuk loh? HAMPIR MASUK!" (sengaja ku hiperbola-kan supaya lebih dramatis). Sesaat setelah aku membaca sms tersebut, aku langsung terbang ke kamar mandi dan melaksanakan sikap penting mahasiswa apabila terlambat ke kampus : MANDI KUCING. Setelah siram sana siram sini, dengan kecepatan melebihi Flash aku bergegas pasang baju-celana-kaos-sepatu langsung ngebut ke kampus (tulisannya sengaja berirama cepat supaya feel-nya dapet).

Sesampainya dikampus aku baru ingat, AKU GAK TAHU RUANG KULIAHNYA DIMANA. Ini disaster banget (jangan harap aku bisa menjelaskan artinya). Aku sms Rexi, gak dibalas. Akhirnya dengan stamina yang sudah terkuras habis aku mengelilingi kampus berharap ketemu dengan teman-teman satu kelas. Ternyata gak ketemu. Waktu semakin sedikit, aku putuskan mengelilingi kampus satu kali lagi. Tetapi kali ini aku mencari dengan lebih teliti. Baru ketemu mereka dilantai atas.

Lega juga akhirnya jantungku. Kirain udah telat, ternyata masih belum masuk. Terima kasih Tuhan.

Tapi ada yang aneh. Teman-temanku semuanya memegang buku dan mulut mereka komat-kamit seperti membaca mantra. INI ANEH BANGET. Aku perhatikan lagi sekelilingku. Ini beneran kampusku kan? Ini bukan Hogwart kan? Khayalan anehku mulai berkeliaran.

Aku lihat Rexi juga sama seperti yang lain, sibuk berkomat-kamit-ria. Apakah ini sebuah tren baru? Kok aku gak pernah tahu kalau berkomat-kamit-ria sekarang sedang ngetren? Ah, aku memang ketinggalan zaman. Ini gaul men, GAUL! (mencoba berpikir positif).

Ternyata nanti ada sebuah test saudara-saudara! TEST! Gila. Mati aku. Mati dah, mati!

Aku langsung mengambil buku yang dipegang Rexi dan mengambil jurus belajar SKS. Sistem Kebut Semenit. Walaupun kayaknya aku gak mungkin bisa menghafal seisi buku tersebut dalam satu menit, tapi aku masih melihat sedikit cahaya pengharapan untuk test nanti. Aku pun mengumpulkan semangatku yang berceceran dan kukerahkan semuanya untuk satu test ini. AKU PASTI BISA!

Baru satu huruf aku baca, tiba-tiba ada panggilan supaya masuk ke ruang praktek. Cahaya pengharapan dan semangat yang tadi masih tersisa sedikit, sekarang sudah meleleh semua. Aku gak ada belajar sama sekali. 

Panik setinggi bulan.

Selama test aku sama sekali gak bisa berkutik. Soalnya apa, yang dipikiranku apa. Sama sekali gak nyambung. Akhirnya karena sudah mati kutu, aku jawab sembarangan aja.

Hasilnya test yang kujawab sembarangan : NOL.

Minggu, 02 Oktober 2011

Go Tawangmangu!!

Akhirnya posting blog again!

Akhir-akhir ini aku sibuk banget. Ya, dibalik wajah yang berlumuran ingus ini, ada sebuah kehidupan mahasiswa yang selalu dikejar oleh kegiatan. Ceritanya sok sibuk gitu.

Kemarin aku pergi ke Tawangmangu buat mencari informasi tentang tempat-tempat yang bisa dijadikan tempat Ret-Reat (jujur, aku gak tahu apakah tulisannya benar. jangan dibahas bila salah). Tempatnya gak terlalu jauh juga sih. Jaraknya cuman setengah jam dari Solo (aku baru tahu kalau satuan jarak itu jam).


FYI, hawa disana dingin banget. Soalnya daerah pegunungan. Tentu saja rasa dinginnya menembus kulitku yang tebalnya seperti senar gitar karena saking kurusnya.

Oya, sebelum pergi ke Tawangmangu aku menyempatkan diri ngegym di Rayder. Ok, aku tahu dalam pikiran kalian pasti bertanya-tanya, "Nih orang pengen ngegym? Gak salah? Beneran? DIA HABIS OBAT KALI!" Aku tegaskan dahulu sebelum kalian salah paham. Otakku masih waras, tenang saja. Dan aku GAK HABIS OBAT.

*tarik nafas dulu

Aku cuman sedang iri dengan teman-temanku yang punya badan six-pack. Sedangkan badanku cuman punya tato sederetan tulang rusuk dengan tampilan 3D di dada (itu namanya busung lapar). Dan karena rasa iri tersebut, akhirnya setelah bermeditasi di dalam gua hantu, aku berubah menjadi si buta dari gua hantu. Ngawur.

Tahu kan gimana hasilnya kalau orang yang badannya kayak lidi dibelah dua tiba-tiba ngegym? Habis ngegym, BADANKU SAKIT SEMUA.

Padahal setelah ngegym, aku harus berangkat ke Tawangmangu. Tapi keadaan fisikku gak memungkinkan buat melakukan perjalanan jauh. Ini jelas sebuah masalah.

Untung aja aku gak pergi sendirian ke Tawangmangu. Masih ada teman yang menemani aku. Jadinya kusuruh aja dia yang membonceng aku. Dengan begitu kan aku gak terlalu capek buat melakukan perjalanan panjang. Aku memang cerdas!! (idiot!)


Tapi pas udah pulang, aku terbantai ditempat tidur dengan badan cenat-cenut.

*background sound : SMASH - I Heart U

Minggu, 18 September 2011

Kehilangan Dompet

Panik. Hari ini aku panik setinggi menara Tokyo.

Hari ini seolah-olah ada yang salah. Aku seperti kehilangan salah satu anggota tubuhku. Nah, masalahnya aku gak tahu apa yang hilang itu. Aku udah cek absensi setiap anggota tubuhku. Tapi gak ada yang bolos ataupun yang TA. Semuanya lengkap.

Aku sering ngerasain hal seperti ini. Mungkin kalian juga pernah. Misalnya ketika kalian pengen ke kampus. Diperjalanan kalian terus merasa seperti ada sesuatu yang ganjil. Nah, pas sampai kampus, baru kalian ingat klo kalian tuh sebenarnya masih SMA. Ini pemisalan yang bego banget.

Semakin ngerasa ganjil, aku cek semuanya sekali lagi. Ternyata dompetku gak ada. DOMPETKU GAK ADA!!

Panik setinggi Everest.

Asal tahu aja. Dompetku itu keberadaannya seperti jantungku. Walaupun isinya tipis, tetapi banyak aset berharga seperti SIM, STNK motor, kartu ATM, dan foto pacarku. Ini penting banget. Lebih penting daripada bebek yang kakinya cuman satu (udah mulai ngawur nih). Dan pembahasan jantung tadi supaya berasa penting aja.

Karena udah panik tingkat Everest, aku mulai membongkar-bongkar kostku. Aku gak perduli lagi dengan kerapian, karena pada dasarnya kamarku udah berantakan. Aku cari dibawah kasur, dibawah bantal, dibawah guling, dibawah rok cewek yang kebetulan lewat (Siapa tahu nyangkut disitu). Hasilnya nihil. Yang aku dapat cuman gamparan cap lima jari di pipi.

Dalam pikiranku cuman ada 3 kemungkinan : Aku lupa naruh dompetku dimana, dicuri orang luar, atau dompetku mengecil hingga sekecil atom karena merajuk gak pernah diisi penuh. Ok, pilihan yang terakhir mungkin diluar jangkauan logika.

Kalau yang kedua ada faktor pendukung, yaitu aku malam tadi lupa kunci pintu kamar. Jadinya aku tidur dengan pintu kamar yang gak dikunci. Aku tahu aku bego. Dan aku tahu itu sangat berbahaya. Karena sekarang ini sedang marak-maraknya kejadian pemerkosaan. Makanya pas bangun, aku langsung periksa pantatku, apakah masih virgin atau gak.

Nah, kemungkinan pertama adalah kemungkinan yang paling dominan (jangan harap aku bisa jelasin apa itu dominan). Soalnya kalian tahu sendiri kalau IQku ini JONGKOK LUAR BIASA (sengaja hurufnya gede supaya feel-nya dapet). Untung aja aku belum pernah kelupaan naruh pantat. Belum.

Aku coba ingat-ingat lagi kejadian terakhir aku memegang dompetku. Dengan IQ yang setumpul lutut unta, mengingat seperti itu membutuhkan waktu sangat lama. Padahal dalam setengah jam lagi aku ada kegiatan di kampus, dimana akulah yang menjadi pembawa acaranya. Mampus. Ya sudah, aku tinggal saja kamarku dalam keadaan yang tidak berubah : berantakan.

Selama acara tersebut aku terus kepikiran tentang isi rok cewek tadi dompetku yang hilang. Tapi untung udah profesional, jadi semuanya mulus-mulus aja.

Akhirnya pas pulang, aku mulai obrak-abrik lagi seisi kamarku. Dan ketika aku mengangkat koperku, set! bunyi dompetku jatuh. Aku langsung teriak-teriak kegirangan. Saking senangnya aku sampai salto sepuluh kali. Semenit kemudian aku sudah di rumah sakit.

Nah sekarang timbul masalah baru. Kenapa bunyi dompet jatuh itu "set!" ?

Jumat, 16 September 2011

Emosi

Aku baru selesai membaca Poconggg Juga Pocong (ok, aku emang ketinggalan jaman). Gila nih buku parah banget. Hampir-hampir sama lah kayak pendahulunya, Kambing Jantan. Gaya komedinya juga hampir sama. Itu yang aku suka dari buku ini.

Tapi ada satu bagian yang paling gak aku suka dari buku Poconggg Juga Pocong. Yaitu pada bab IKLAN. Sungguh aku merasa tersinggung secara mental dan spiritual, banget. Hatiku hancur berkeping-keping. INI MAKSUDNYA APA? Mentang-mentang aku gak punya benda-kotak-yang-bisa-ngelihatin-gambar-bergerak-gerak itu, terus ngebahas tentang TV?! Aku gak terima. @poconggg bakal aku tuntut. Kasian Pak BeYe!

*tarik napas dalam-dalam

Tadi kuliah pagi lagi. Sebenarnya selama empat hari aku ngampus tanpa mengetahui jadwal kuliah. Hasilnya aku selalu mondar-mandir gak jelas dikampus nyari ruangan. Entah udah berapa kali aku ketemu satpam yang sama di tempat yang sama di waktu yang berbeda tentunya. Karena gak ada kerjaan, aku duduk dekat satpam tersebut sambil menunggu balasan sms dari teman tentang ruang kuliah. Dan karena gak ada kerjaan, aku memperhatikan wajah pak satpam dengan seksofon seksama (namanya juga gak ada kerjaan).

Aku lihat terus menerus, tentu saja secara sembunyi-sembunyi. Klo sampai ketahuan kan bisa berabe. Aku takut dia kira aku punya perasaan sama dia. Sorry aja ya pak! Hubungan kita cuman sebatas mahasiswa-satpam kampus, gak lebih! Jangan ngarep aku mau sama bapak, soalnya muka bapak gak mirip dengan Agnes Monica!

Mukanya pak satpam gitu-gitu aja. Sewot, cemberut, mana kumisnya tebal banget. Parah. Monoton. Gak ada senyumnya sama sekali. Beda banget dengan motto kampus yang isinya ban serep "Serve With Smile". Andai saja aku bisa nyulik bapak ini terus aku bawa ke gunung Kilimanjaro. Disana aku bakal teriak kencang-kencang di telinga bapaknya, "SENYUM PAK! SENYUUUUMMMMM!!!"

Gila. Nih hari aku emosi banget. Tenang... tenang... Tarik napas dalam-dalaaaammmm. Hembuskan.

Pulang kuliah aku pengen langsung tidur. Bantal-guling-kasur dan Agnes Monica sudah menantikan pelukan mesraku di kost. Pas udah hampir melayang... "UKEEEE! UKEEEE! GOOOLLL!!" teriakan dari kamar tetangga. Aku kaget. Mantab. Penghuni kamar depan sedang main PS dengan teman-temannya. Aku sih gak masalah mereka mau main PS atau main titit. Tapi yang jadi masalahku adalah MULUT MEREKA YANG BERISIK BANGET.

Anjing! Kalian yang didepan, JANGAN RIBUT!!!

Jangan coba-coba nenangin aku. EMOSI AKU LAGI NAIK!!! Aku gak mau tenang! Aku mau MARAH! Ini pasti gara-gara buku Poconggg Juga Pocong yang pertama bikin aku emosi. @poconggg harus bertanggung jawab. Pokoknya aku gak mau tahu, KAWINKAN AKU DENGAN AGNES MONICA!!!

Rabu, 14 September 2011

Pil Cewek

Hari ini aku bangun pagi-pagi untuk menyiapkan diri masuk kuliah. Inilah salah satu hal yang paling tidak aku sukai : mata kuliah yang masuknya pagi. Padahal siang ini kami gak ada jadwal kuliah. Kenapa gak masuk siang aja? Kenapa harus pagi? KENAPA??!!

Ehm, Sorry. Emosi baru bangun tidur.

Sebagai mahasiswa buangan aku hanya bisa pasrah saja. Ya gimana lagi? Mau protes ke dosen secara langsung, pasti gak dianggap. Mau ngajak teman-teman demo dan menanduk dosennya rame-rame, gak ada yang mau. Pengecut semua lo! Gue aja gak berani kok!(kamunya yang bego!)

Kayaknya aku harus memakai cara pemaksaan yang lebih ekstrim. Yaitu aku bakal berdiri diatas gedung kampus kemudian aku teriak-teriak kayak orang gila kesurupan (kasian ya. udah gila, kesurupan lagi). Aku gak bakal berhenti sampai semua tuntutanku dipenuhi. Tuntutanku adalah : 1.Gantikan semua jam mata kuliah yang masuk pagi. 2.Turunkan harga SKS. 3.Kumpulkan semua wanita cantik yang ada dikampus kemudian suruh mereka mencium aku satu persatu. Kalau tuntutanku sampai tidak terpenuhi, aku akan menebarkan sempak-sempakku yang gak dicuci selama satu tahun ke seluruh penjuru kampus. Agar kalian semua mati keracunan!!

*garuk pantat dan kepala

Aku kira kuliah pagi bakal membosankan kayak biasanya. Tapi ternyata lumayan rame juga. Ini berkat kemampuan dosennya yang mampu menyelipkan candaan dalam materi kuliah. Jadi gak seirus melulu. Inilah tipe dosen yang paling kusuka. Sangat pengertian dengan mahasiswanya. Kalau aja dosennya cantik dan mudaan dikit, udah pasti kucium.

Dosen ini menjelaskan kalau sakit kepala itu mempunyai beberapa definisi berdasarkan letak rasa sakitnya. Kalau rasa sakitnya ada di belakang kepala berarti itu ada hubungannya dengan tekanan darah. Kalau rasa sakitnya cuman berada di sisi kepala, itu namanya migrain. Sedangkan kalau sakitnya menjalar keseluruh kepala, sudah dapat dipastikan penyebabnya karena gak ada duit (hahaha, lucu banget. klo gak ketawa, yang cewek cantik bakal kujadikan istri sedangkan yang cowok jadi budak).

Dia juga bilang kalau kami nanti bakal bisa membuat barang berbentuk pil seperti pil jahe, pil lombok, pil kunyit, dan lain-lain. Mendengar hal tersebut aku jadi tambah semangat. Apalagi setelah dia bilang bahwa sebenarnya semuanya bisa dibuat menjadi bentuk sediaan pil kalau kita mampu.

Baiklah, aku akan belajar setiap hari supaya bisa membuat mimpiku menjadi kenyataan! Yaitu... MEMBUAT PIL WANITA!! Cara kerjanya gini. Bila kita membuka pil tersebut, maka akan keluar cewek cantik seperti Agnes Monica. Aku gak tahu kenapa harus seperti Agnes Monica. Tapi mungkin akan terlihat lebih unik bila cewek yang keluar langsung joget-joget dan menyanyi, "Cinta ini... Kadang kala tak ada logikaaa..." Mantap.

Mari bersama-sama, aku dan kalian para cowok-cowok berwajah mesum dan berotak miring. Kita wujudkan mimpi kita yang sudah lama kita nantikan ini. Kita satukan seluruh kekuatan, hati, dan jiwa. Kemudian akhirnya nanti kita akan saling berpelukan dan berteriak, "TELETABIIIISSSS!!!!"

(Gila bener!)

Selasa, 13 September 2011

Mungkin Sibuk

Akhirnya aku kembali lagi ke Solo. Setelah hampir tiga bulan menjadi penjaga warnet di kampung halamanku. Lumayan bosan. Tetapi aku berusaha untuk menikmati detik demi detik ketika aku berada disana. Karena aku tahu, bahwa ketika nanti aku harus meninggalkannya, aku bakalan kangen berat seperti punduk merindukan bulan.

Tenang saja kalian yang ada disana. Aku tahu kalian sangat merindukan aku (over-PD kan gak dilarang). Aku pun merindukan kalian. Aku pasti akan kembali *mutar lagu Aku Pasti Kembali-nya Ratu dan nyanyi (langsung dilempar pake bata).

Tadi aku pergi ke bank pengen nyetor uang buat bayar kuliah. Soalnya sistem pembayaran di kampus kami melalui bank. Jadi tinggal masukin aja uang ke rekening kita. Entar tinggal ditarik oleh pihak kampus. Setelah itu aku jalan-jalan ke Grandmall mencari rice cooker untukku memasak nasi di rumah, ehm, di kos maksudku. Biasanya untuk mengganjal perutku selama sebulan dapat menghabiskan hampir seluruh jatah kirimanku. Makanya dalam mengatasi masalah keuanganku yang selalu minus ini, aku berinisiatif memasak sendiri. Supaya lebih hemat. Kemudian aku menyempatkan diri mampir di Gramedia mau membeli beberapa buku yang telah aku idam-idamkan sejak lama. Ternyata disitu sedang ada acara obral buku. Kayaknya sih mengobral buku-buku lama.

Tanpa sengaja aku melihat sebuah buku yang judulnya unik : Hamil Itu Indah. Aku tersungkur. Aku menjerit. Aku ganteng gak percaya. AKU GAK PERCAYA! Sekarang akhirnya aku tahu kenapa banyak anak muda yang putus sekolah diusia dini. Sudah pasti, ya sudah pasti. SUDAH PASTI KARENA AKU GANTENG!

Salah satu hal yang paling bego kulakukan hari ini. Aku membeli rice cooker, tapi aku lupa beli nasi! Bego gak sih? Aku tahu kalian pasti berpikiran sama denganku saat ini: kirim Cye ke RSJ terdekat. Soalnya klo dikirim ke RSJ terjauh berat diongkos. Sempat terpikir untuk mengganti nasi dengan roti seperti makanan pokok orang barat. Memang terdengar masuk akal. But helloowww!! *dengan gaya se-mutz mungkin. Gimana caranya memasak roti pake rice cooker? Namanya aja rice cooker, bukan bread cooker. Otakku mulai kusut dengan istilah-istilah inggris ini.

Selain itu, aku tadi juga rapat Katharos dari jam lima sampai jam tujuh (terdengar seperti orang sibuk). Capek banget.

But today is very great. And I believe, tommorow will better than today. Thanks God.

Sabtu, 10 September 2011

Love Adventure : Rachmatia

Ini dia, cerita cintaku yang paling panjaaannggg banget. Kenapa panjang? Karena masa pacaranku yang paling lama adalah dengan dia. Bayangkan, satu setengah tahun! Otomatis, kenangan yang udah kami buat juga banyak banget.

Pertama kali aku ketemu dengan dia waktu aku baru masuk SMA. Aku sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah. Pas udah hampir sampai sekolah, aku seperti melihat seorang bidadari dengan ciri khas berambut dora dan bermata sipit lewat sambil mengendarai sepeda ontel. Terlihat berkilauan ketika sinar matahari mengenai wajahnya yang berkeringatan (rumahnya lumayan jauh). Dugg! Jantungku berdetak kencang. Wow, is that real? I can't believe! Kayaknya dia gak sadar telah kuperhatikan dengan tatapan seperti monyet minta kawin.

*Garuk pantat dan kepala (makin mirip monyet).

Walaupun begitu, selama dua tahun setelahnya aku sama sekali gak dekat dengan dia. Masalahnya waktu tingkat satu kami gak sekelas. Sedangkan ditingkat dua kami emang satu jurusan, tapi entah kenapa aku jarang ketemu dengan dia. Kemudian pada akhirnya jarak memperdekat kami.

In the third year, we are one class. Here story begin.

Dia punya kelebihan cepat akrab dengan orang lain. Dan aku adalah salah satu korbannya. Belum sempat satu bulan kami udah dekat banget. Dekat dalam ukuranku. Kan tahu sendiri aku orangnya gak pedean (kelihatan dari muka). Orang yang benar-benar dekat dengan aku gak banyak. Makanya aku ngerasa kedekatanku dengan dia spesial.

Selain gak pedean, aku juga punya sifat buruk yang lain yaitu : BEGO (ini juga kelihatan dari muka). Ya, bego. Aku terlambat mendapatkan dia. Keduluan sama orang lain.

Aku tahu dia sudah pacaran adalah setelah aku nembak dia. Sebelumnya tentu saja aku tanya dulu statusnya, dan dia jawab masih lajang. Langsung aja aku mengumpulkan keberanian mengeluarkan kata-kata maut dari mulutku. Pasti klepek-klepek deh!

Dia terdiam beberapa saat. Terus dia bilang, "Maaf ya, aku sudah punya pacar."

JEGER! Petir menyambar. Hujan deras turun. Aku langsung lari menembus hujan sambil berteriak, "TIDAAAAKKKK!!!" Tanpa sadar aku kentut tiga kali (sinetron scene mode : on). Gak mungkin aku kayak gitu.

Karena kesal, selama beberapa hari kedepan aku terus memaksa dia untuk memutuskan pacarnya (jahat banget ya?). Soalnya sudah terlanjur suka, tanggung banget kalau sampai gak jadi. Dia buat aku jadi kayak orang gila dikelas. Tiap hari pengen dekat dia, tapi gak bisa dekat-dekat juga karena tertempel 'sudah ada yang punya' dijidatnya. Bikin geregetan aja.

Tapi akhirnya, beberapa bulan kemudian tepatnya tanggal 20 Pebruari 2010 aku resmi jadian sama dia. Tentu saja dia sudah putus sama pacarnya yang kemarin. Dan aku sudah bebas merajalela mendekati dia dikelas. Bahkan aku sampai rela pindah bangku kesampingnya (gila, gentle banget ya!). Dan dijidatnya tertempel 'sekarang sudah milik Rizky Ardian Hartanto Sawal yang gak ganteng juga gak jelek'. Aku senang banget!

Setelah status pacaran kami tersebar luas (serasa artis), barulah dia menunjukkan gejala-gejala salting didepan teman-temanku. Dan dampaknya adalah dia menjadi pasif. Gila, dia berubah 180 derajat mas broo! Dari yang tadinya akrab menjadi seperti menjauhi aku. Tapi dengan perjuangan susah payah, akhirnya aku bisa mengembalikan sifatnya menjadi seperti sedia kala. Susah banget tahu!

Setelah lulus SMA, kami harus pacaran jarak jauh karena aku kuliah di Solo dan dia bekerja di Jakarta. Tapi sebelum pisah, kami sudah bikin komitmen buat saling menjaga kepercayaan satu sama lain. Jarak tuh lemah, gak ada apa-apanya dibanding cinta kami berdua (ciyyyeee). Cinta kami terus bertahan.

Sampai akhir bulan juli kemarin.

Dia ulang tahun tanggal 16 juli. Dan walaupun kami gak bisa merayakannya karena dia masih di Jakarta, kami masih dapat bergembira bersama via telepon. Cukup itu aja untuk membuat bahagia. Sampai disini kami gak ada masalah sama sekali.

Tapi entah kenapa beberapa hari kemudian aku gelisah. Galau seharian. Aku ngerasa kayak ada yang salah antara aku dan dia. Aku sangat mencintainya, tapi aku ngerasa dia bukan untukku. Aku gak tahu darimana datangnya perasaan ini. Hasilnya, selama beberapa hari ke depan aku gak bisa tidur. Paling ya kalau aku ngantuk, baru aku tidur (sama aja bego!). Tapi serius, menyesakkan dada.

Aku gak mau mengulur-ngulur waktu. Aku takut gak bisa merelakannya.Akhirnya aku mengumpulkan keberanian. Keberanian yang jauh lebih besar dari waktu aku menyatakan cintaku. Dan hal ini tidak akan pernah mudah bagiku.

Aku memutuskan dia.

Kamis, 08 September 2011

Love Adventure : Santana Meda

Dia adalah cewek yang namanya paling gampang kuingat : Santana Meda.

Kenapa?

Karena unik. Dan aku gampang mengingat sesuatu yang unik. Unik itu beda dari yang lain atau dalam bahasa sehari-harinya : spesial. Nama panggilannya juga aneh : Eda. Wow, kayak nama agen FBI yang tersesat ke negeri cina (emang ada nama agen kayak gitu? mana tersesat ke negeri cina pula).

Dirinya juga seperti itu. Berbeda dan spesial.

Rumahku dan rumahnya berada dalam satu komplek. Nah, waktu itu di komplek kami pernah diadakan sembahyang bersama buat kaum muda yang dilakoni setiap malam minggu. Berhubung aku sudah lama ngejomblo, artinya setiap malam minggu selalu kuhabiskan dengan meringkuk di dalam kamar sendirian (nasib jadi jomblo, nganggur malming), akhirnya kuisi dengan mengikuti sembahyang tersebut.

Seperti sudah kubilang, rumah kami satu komplek. Tapi bukan berarti kami akrab banget. Seperti dua ekor semut yang berada dalam satu sarang, kecil kemungkinannya mereka bisa akrab banget. Soalnya mereka selalu bekerja dan bekerja. Dan mereka punya aktifitas sendiri-sendiri. Coba bayangkan bila semut malas bekerja, malah twitteran. Mungkin followersnya bakal nembus angka tiga juta dalam satu hari (bandingkan dengan followersku yang hanya seupil).

Aku gak tahu apa hubungannya semut twitteran dengan rumah kami yang satu komplek. Tetapi aku cuman mau menekankan kalau aku dengan dia saat itu belum akrab, walaupun kami tinggal satu komplek (udah ah! berbelit-belit. pokoknya kalian ngerti aja!).


Nah, sehabis sembahyang itu, kami mengadakan ritual malmingan yaitu berjalan mengelilingi kota Tamiang Layang (kayak pengikut aliran gelap aja pake kata-ata ritual). Berjalan mas bro, BERJALAN! Aku gak tahu apakah itu heboh menurut kalian, tapi menurutku... gak heboh-heboh amat. Biasa aja (klo gitu ngapain teriak, bego!).


Sekali lagi : Nah, mulai dari sinilah aku dekat dengan dia.

Hingga pada akhirnya, karena jiwaku yang gak stabil dan ingus yang selalu keluar dari hidung (masa dari pantat), aku pacaran dengan dia. Yang gak tahu hubungannya, nih aku jelasin. Saat itu, jiwaku lagi gak stabil akibat jomblo yang berkepanjangan sehingga aku memerlukan seorang pacar yang bisa menstabilkan kegalauan di hatiku (lebay maksimal). Lalu, saat itu juga aku lagi pilek hingga ingus keluar melulu dari hidungku sehingga aku memerlukan seorang pacar yang bisa memperhatikan aku disaat aku sakit (lebay amat sangat maksimal).

Sayangnya, pacaran kali ini mempunyai masa tersingkat dalam kehidupan cintaku. Seingatku, gak sampai sebulan udah putus (keciaannn deh lo!). Alasannya karena gak dibolehin orang tua pacaran. Aku bingung, apakah sekarang 'tidak memperbolehkan anak pacaran' sedang trend dikalangan orang tua? Mungkin gak lama lagi bakal ada #tidakmemperbolehkananakpacaran dalam list Trends Topic Worldwide di Twitter.

Ya sudahlah, aku ingin menjadi seorang kakak saja baginya.

Rabu, 07 September 2011

Love Adventure : Ribka

Aku lupa nama panjangnya, agak susah diingat sih (maklum otak gak sampe). Yang pasti nama panggilan pacar keduaku adalah Ribka.

Berpacaran dengan Ribka ibarat berpacaran dengan seorang ratu, dan aku lebih condong ke arah pengawal kerajaan daripada seorang raja.

Setiap pagi aku selalu menjemput dia dari rumahnya yang lumayan jauh. Selain itu, menunggu dia keluar rumah menghabiskan waktu satu episode Spongebob Squarepants. Jadi, klo aku nunggu di depan rumahnya jam setengah enam, maka kami baru berangkat lebih dari jam enam. Alhasil, klo biasanya aku selalu telat, sekarang aku harus bangun lebih pagi dan berangkat jauh lebih awal (tumben). Sempat juga Mamahku curiga melihat perubahan drastis pada anaknya yang culun ini. Tapi dengan satu jurus bacot no jutsu, akhirnya beliau terpaksa memaklumi (terpaksa lho, T-E-R-P-A-K-S-A).

Jadi, dampak positifnya : Aku jadi sering bangun pagi.

Waktu itu aku baru dikasih motor bekas oleh orang tuaku. Entah apa merknya, sudah gak jelas. Namanya juga motor bekas. Dan lagian, aku juga gak terlalu peduli dengan merk suatu motor. Soalnya aku cupu dalam masalah otomotif. Pernah karena hebatnya kecupuanku, aku pengen beli oli satu liter di bengkel. Kontan aja semua orang yang ada di bengkel tersebut tertawa (itu bukan bego lagi namanya, tapi IDIOT!).

Motor inilah yang sering aku jadikan sarana prasarana dalam hal mengantar seorang kekasih berangkat sekolah (ribet bahasanya, berbelit-belit). Selain mengantar ke sekolah, kami juga sering jalan-jalan dengan motor ini. Sebagaimana akal licik seekor ular, aku selalu berlambat-lambat ketika membonceng dia. Selain karena bensin motor ini terlalu boros dan selalu menguras dompetku yang tipis hingga jadi semakin tipis, aku bisa menikmati setiap detik waktuku bersamanya. Jadi, sekali dayung, dua tiga pulau terlampau. Sekali senggol, dua tiga wanita perawan langsung kabur (gak nyambung perumpamaannya).

Dan di saat itu, aku adalah manusia paling bahagia di dunia.

Tapi...

Hubungan kami gak lama. Belum sempat 3 bulan kami udah putus. Dia bilang gak dibolehin orang tuanya pacaran. Mungkin orang tuanya takut anaknya berubah jadi batu kalau pacaran sama aku (emang Malin Kundang?). Aku mengerti jalan pikiran orang tuanya.

Beberapa hari kemudian aku mendengar kabar dari temanku kalau dia sudah punya pacar lagi. Mungkin orang tuanya sudah dicuci otak oleh agen CIA hingga berubah pikiran (kayak yang agen CIA gak ada kerjaan aja).

Atau mungkin, karena seorang pengawal tidak boleh menjalin cinta dengan seorang ratu.

Sabtu, 03 September 2011

Love Adventure : Melisa Oktavia Dewi

Semua orang yang pernah jatuh cinta pasti juga pernah merasakan sakit hati. Karena itu resikonya. Ada hubungan timbal balik antara jatuh cinta dan sakit hati. Dua hal ini tidak dapat dipisahkan. Hanya saja antara satu dan yang lainnya saling menutupi. Bila rasa cintanya lebih besar, maka rasa sakit hati dapat ditutupi hingga gak bisa dirasakan lagi. Begitu juga sebaliknya.

Selama empat belas tahun semenjak lahir aku belum pernah pacaran. Itu artinya, dari waktu aku pertama kali melihat dunia sambil menangis sampai aku lulus SMP, aku adalah jomblo sejati (bangga banget sih, ciri orang gak laku). Hal ini didukung dengan wajah yang kurang menarik dan juga kondisi kantong yang selalu tipis, sehingga aku selalu sukses dijauhi oleh wanita.

Sebenarnya faktor wajah dan kantong bukanlah hal utama yang membuat aku gak pernah pacaran, hanya sebagai pendukung saja (faktor pendukung yang sangat kuat). Tapi aku pernah bersumpah kepada seseorang untuk tidak pacaran sampai aku menginjak bangku SMA. Jadilah aku seorang nerd berwajah kurang dan kantong yang tipis (sekali  lagi, cuman faktor pendukung).

Dan setelah aku menginjak bangku SMA, barulah mulai terpikir untuk memilih-milih wanita sial yang akan menjadi pasangan dari seorang Rizky Ardian Hartanto Sawal (namanya panjang banget, dijamin pasti sengsara).

Akhirnya aku kenal dengan cewek bernama Melisa Oktavia Dewi. Itu artinya, nama Melisa Oktavia Dewi akan tertulis dihatiku sebagai My First Love. Well, bagi seorang nerd seperti aku, pacaran adalah hal yang sangat luar biasa. It's Amazing!! (biasa aja kalee, gak usah lebay).


Akhirnya, setelah berkenalan lebih jauh.
Pada tanggal 20 Januari 2007.
Aku menyatakan cinta kepadanya.

Sebenarnya aku gak pernah ketemu dengan dia. Hanya saja, aku sudah ngebet pengen pacaran, kayak orang yang gak boker selama empat belas tahun dan akhirnya kebelet pengen boker (ngerti gak?). Entah apa yang ada dipikirannya, dia menerima cintaku (mungkin dia lagi streesss).

Selama kami pacaran, kami gak pernah ketemu sekalipun. Dan menurutku, dia orangnya pasif banget. Kayak gak ada niat buat pacaran dengan aku. Ngesms pun harus aku yang duluan membahas sesuatu. Klo gak, dia diam.

Kemudian bila aku sudah capek-capek ngetik sms panjang supaya ada topik yang bisa dibahas, dia cuman balas dengan kata-kata "Owh" (singkat, padat, tapi gak jelas). Gila, ini sama aja kayak aku pacaran dengan diriku sendiri. Karena kesal, akhirnya aku melakukan aksi mogok sms terhadap dia.

Beberapa bulan kemudian, dia memutuskan hubungan kami.

Jumat, 12 Agustus 2011

Expired

Malam ini Febri bermalam di warnetku.

Semenjak Febri membaca buku Marmut Merah Jambu punya Raditya Dika, dia jadi kerajinan ngeblog. Klo kalian pengen ngelihat blognya, datang aja disini. Dan malam ini juga dia pengen ngeblog lagi. Tipe blognya sama kayak punyaku, tipe comedy-diary gitu.

Sebenarnya rencana malam ini kami pengen latihan ngeband. Tenang saja, aku gak bakalan nyanyi kok. Aku cukup tahu diri. Tapi berhubung studio musiknya gak bisa buka malam, jadi kami latihan bergitaran dirumah aja. Dan aku tetap gak nyanyi.

Selesai latihan, aku dengan Febri pergi ke pasar cari makanan. Berhubung waktu itu sudah larut malam, jadi semua toko yang ada disekitar rumahku pada tutup. Terpaksa kami pergi ke pasar, karena emang cuman disana ada toko yang buka jam segini. Tentu saja, memakai motor Febri. Lumayan hemat bahan bakar.

Sebenarnya di pasar masih ada sekitar tiga toko yang masih buka, dan semuanya menjual makanan. Entah dapat feeling dari mana, kami malah memilih toko yang berada paling jauh dari pasar.Padahal yang paling jauh justru rentan penipuan dan pelecehan seksual. Tapi gak apa-apalah, kami rela menerima resikonya.

Dulu aku pernah belanja di toko itu, dan aku dapat minuman yang kadaluarsa. Hasilnya, perutku mual-mual untuk beberapa hari. Dari pengalaman itu aku belajar, sediakan obat sakit perut terlebih dahulu sebelum memakan makanan yang kadaluarsa. Mantab.

Dan aku mengalami dejavu.

Awalnya sih aku kira toko ini sudah berubah. Soalnya penampilannya juga sudah berubah drastis (hanya orang bego yang menilai toko dari penampilan). Makanya kami membeli makanan dan minuman dengan santai, tanpa memeriksa tanggal kadaluarsanya. Pemilik tokonya juga mukanya santai aja kok. Klo aja senyum sedkit, pasti mirip kerbau yang dicolok hidungnya. Habis bertransaksi, langsung tancap gas kembali ke warnet impian.

Pas sudah nyampe, baru kepikiran buat memeriksa expired date-nya. Ternyata. . . Makanan dan minuman yang dibeli kadaluarsa! Dasar penjual gila! Kirain sudah insaf dan kembali ke jalan yang benar. Mana mukanya tadi kayak gak berdosa banget. Sial.

Mau tahu yang lebih gila? Kami tetap memakan makanan kadaluarsa tersebut! Dasar para manusia pelit, gak mau rugi. Udah tahu bisa keracunan, tapi masih tetap berhemat. Daripada mubajir karena sudah terlanjur dibeli, lebih baik cuekin aja resikonya. Nanti aja dipikirin klo gejala-gejalanya sudah muncul. Bersenang-senang dahulu, barulah menderita kemudian.

Jadi klo besok ada berita dua anak mirip gembel ditemukan mati keracunan makanan yang kadaluarsa, kalian tidak perlu kaget.

Selasa, 09 Agustus 2011

Baby Sitter Pain

Hari ini aku ada pengalaman yang menyenangkan banget.

Pagi-pagi aku dibangunkan dengan cara yang sangat tidak manusiawi oleh kakak tertuaku, Cici. Aku ngantuk berat gara-gara tadi malam bergadang main game online (gak usah kaget). Mataku baru terbuka setengah doang dan arwahku belum menyatu sepenuhnya dengan ragaku. Hasilnya, mirip kayak zombie idiot yang terkena penyakit muntaber.

Ternyata Cici mau menugaskan aku untuk menjaga anaknya, atau bahasa lainnya keponakanku, si Cua. Pikiranku yang masih setengah sadar langsung mengiyakan tugas suci itu tanpa pikir panjang. "Ah, cuman menjaga anak kecil. Nenek-nenek salto juga bisa melakukannya, masa aku gak bisa," ujarku santai.

Ternyata tanpa sepengetahuanku, aku telah membuat kesalahan yang sangat fatal!

Awalnya sih Cua nurut banget sama aku. Aku suruh duduk, dia duduk. Aku suruh diam, dia diam. Pokoknya semua yang kuperintahkan diturutin sama Cua. Wah, aku berbakat juga nih jadi baby sitter. Terlintas di kepalaku ingin membuka tempat penitipan anak sebagai usaha sampingan sambil kuliah. Dengan semua anak-anak yang selalu nurut dengan perintahku, para orang tua pasti bakal suka. Semakin banyak yang suka, semakin terkenal usahaku. Aku bisa bayangkan aku akan menjadi orang yang sukses di masa muda. Yey!

Ternyata anak-anak itu sama kayak pejabat menjelang pemilu. Cuman baik diawalnya saja. Dari tengah sampai akhir bikin menderita.

Bayangkan dari yang tadinya dia nurut sama aku, sekarang malah aku dipaksa nurut sama dia. Disuruh bikin susu lah, disuruh meniru sapi salto lah. Entah pergi kemana harga diriku ini. Klo aku gak menuruti kehendaknya, dia bakalan menghamburkan seisi rumah. Dan ujung-ujungnya aku pasti kena marah Mamah klo sampai rumah berantakan, walaupun yang melakukannya si Cua. Dunia memang gak adil banget!

Yang lebih licik lagi adalah ketika Mamahku pulang dari kantor, Cua langsung bermanja-manja dengan Mamah. Padahal baru sedetik yang lalu dia telah melakukan pelanggaran HAM dengan menjadikan aku budak yang hina. Kasihannya aku, tidak dapat membela diri. Pengen melapor ke KOMNAS HAM, tapi aku merasa gak bakal ada yang percaya.

Kuhancurkan tempat penitipan anak dalam anganku. Dan buat kalian bila bertemu dengan mahluk kecil bermuka lucu itu, jangan tertipu dengan tampangnya yang polos.

Ralat tulisanku yang paling atas : Hari ini aku ada pengalaman yang menyakitkan banget.

Minggu, 07 Agustus 2011

Bernyanyi :p

Ada satu hal yang ku inginkan sejak dahulu, yaitu mempunyai suara yang merdu.

Mungkin kalian sudah pernah melihat video clip-ku yang berisi lagu ciptaanku sendiri. Klo belum lihat, silahkan datang kesini. Suaraku sumpah kurang banget (menurutku).

Tadi siang, aku lagi asyik jaga warnet. Dengan keramaian yang melebihi pasar tradisional bahkan melebihi sebuah acara konser band underground, maka diagnosa penyakit tuli telinga (masa tuli hidung) sudah bisa ditebak dari awal. Keuntungan : gak perlu repot-repot datang ke dokter bila telinga sudah tidak dapat mendengar dan biaya bisa diminimalisasi. YES!! (Yes Kepalamu!)

Tanpa ada angin dan badai, Febri datang ke warnetku (gak perlu angin dan badai kali). Aku gak kaget sih, soalnya memang hampir tiap hari dia ke tempatku. Klo gak main game online, ya main gitar.

FYI, Febri adalah vokalis band kami dulu yang pernah sukses melesat seperti komet dan jatuh seperti kotoran di WC. Dan harus kuakui, suaranya emang bagus. Dia juga pernah ikut paduan suara gereja. Dan rata-rata yang terpilih ikut memang yang mempunyai potensi. Jadi wajar saja sih klo merdu.

Berbeda dengan aku.
Aku memang bisa main musik : gitar. Tapi dalam masalah tarik suara, gak kuat. Pernah aku mencoba ikut tes paduan suara gereja. Hasilnya sungguh mengejutkan : tidak terpilih (sudah bisa diduga juga sih). Tapi aku gak mau meninggalkan dunia musik. Music is my life. Aku ingin terlibat didalamnya. Jadilah aku berlatih gitar. Dan sampai sekarang aku hanya bisa bermain gitar.

Akhir-akhir ini aku banyak mendengarkan lagu emo seperti Alesana dan Killing Me Inside. Aku paling suka mendengar suara mereka yang girly. Bukan seperti suara bencong bertitit, tapi suara yang merdu dan dapat melengking tinggi.

Semakin kudengar lagu mereka, semakin tinggi hasratku ingin berlatih bernyanyi.
Semakin kucoba nada tinggi, semakin hancur.
Hiks.

Tapi aku akan berusaha.
Dan aku baru saja sampai ke tahap latihan pernafasan.

Tarik. . . . . . . . . .
Buang. . . . . . . . . .

Sabtu, 06 Agustus 2011

Protes

Mentok.

Pikiranku kok jongkok kayak gini?
Pengen bikin lagu gak bisa. Pengen nulis postingan juga gak ada ide. Parah.

Akhirnya, karena gak ada kerjaan aku cari gambar-gambar lucu di internet.

Keysearch google : gambar lucu

Ketemu beberapa gambar yang menurutku lucu banget sekaligus bikin hati seret banget. Ini dia :

Iklan bersahut-sahutan

Sempat ngakak juga sebentar waktu ngelihat gambar diatas. Soalnya kok bisa ya pas banget posisinya. Seolah-olah mereka memang benar-benar ngobrol lewat papan iklan.

Sejenak kemudian aku berpikir, inikah gambaran media bangsa Indonesia?
Persaingan tidak sehat yang diumbar-umbarkan secara terbuka. Sudah tidak ada lagikah rasa malu?

Sabtu, 30 Juli 2011

Come Back To Warnet :)

Beberapa hari ini hidupku agak membosankan. Soalnya kegiatan yang ku lakukan selalu sama setiap hari : menjaga warnet. Makanya aku jadi jarang dapat inspirasi buat menulis posting blog ini.

Tapi ada yang unik juga sih ngelihat tingkah anak-anak yang sering datang ke warnet. Iya, pelanggan warnetku di dominasi oleh anak-anak dibawah umur 17 tahun. Seolah-olah mereka telah menguasai dan memonopoli semuanya. Warnetku sekarang menjadi "taman bermain" anak-anak.

Keunikannya adalah, mereka bisa membuat aku jadi rajin bangun pagi.
Gimana ceritanya kok bisa gitu?

Jadi gini nih. Semenjak aku banting status dari mahasiswa farmasi menjadi seorang penjaga warnet, aku sering tidur di warnet. Dan jam tidurku di warnet sangat membunuh kesehatan. Aku yang klo masih di kos bisa tidur seharianan, sekarang aku malah gak bisa tidur seharianan. Ngapain aku di warnet sampai tengah malam? Biasa, main game online. Jangan ditanya game apa. Soalnya takut dikira kekanak-kanakan (padahal emang dari sononya).

Biasanya aku baru tidur ketika jarum pendek jam menunjukkan angka tiga. Bukan jam tiga sore, tapi jam tiga subuh! Bayangkan saudara-saudara! Jam tiga subuh gitu lho (kok malah bangga?).

Pengennya sih hibernasi sampe siang, membayar waktu tidurku yang di ambil alih oleh game online. Tapi dasar malang tak dapat di tolak. Lagi enak-enaknya aku mimpi hampir dipeluk oleh Agnes Monica, malah terbangun oleh suara panggilan yang diserukan dengan tidak beradab. Kubuka pintu sambil setengah sadar. Di depan warnet sudah menunggu dua mahluk kecil dan botak yang klo gak diperhatikan dengan sungguh-sungguh bakal kelihatan seperti tuyul. Sempat kaget bentar, tapi langsung sadar klo ini sudah pagi (soalnya klo di film-film tuyul tuh muncul di malam hari, jadi klo muncul pagi bukan tuyul namanya).

Selain itu juga, aku jadi jarang mandi. Biasanya cuman sekali sehari. Soalnya gak ada yang bisa gantiin aku jaga warnet selain adikku dan omku. Sayangnya, mereka sibuk sekolah akhir-akhir ini. Jadilah aku MANJA (Mandi Jarang).

Sudah dulu deh, aku mau jaga warnet dulu.

Minggu, 03 Juli 2011

Go To Borneo (Season 2)

At Bandara Adi Sucipto (bener gak sih tulisannya?) atau dalam bahasa alaynya : @B4nd4r4_4d!_5uc!pt0.

Aku tiba dua jam lebih awal dari waktu boardingnya. Sengaja sih. Supaya lebih siap menghadapi penerbangan (dasar udik!). Dan sialnya aku belum makan. Nih perut udah menuntut pengen diisi bahan bakar sampe full.

Aku coba untuk menipu cacing dalam perutku dengan cara pura-pura mengunyah sesuatu, padahal gak ada apa-apa (yang bego cacingnya atau orangnya?). Padahal di depan ku ada sederet toko makanan seperti KFC, Dunkin Donuts, dkk. Tapi harganya itu lho, naujubile! Mahal banget! Kasihan dompet tipisku yang semakin tipis.

Gak tahan, akhirnya aku memesan makanan di KFC.

Sudah kenyang, aku langsung masuk pengen check in. Ngantri. Diantara aku dan petugas check in cuman ada dua pria dengan barang bawaan yang sangat banyak kayak pengen pindah rumah. Bayangin aja, lebih dari sepuluh kardus barang yang masuk bagasi. Tebakanku sih mereka pengen buka usaha warung remang-remang di samping kantor polisi (cuman orang goblok yang berpikir kayak gitu).


Sedangkan dibelakangku ada seorang pria berwajah bapak-bapak (ya iyalah, masa berwajah ibu-ibu?) membawa barang yang juga bejibun. Sebenarnya aku gak ada masalah dengan bapak tersebut, kalau saja beliau tidak memaksa mendorong barang-barangnya secara tidak berperikebarangan. Pasalnya, setiap aku bergerak sedikit, dia langsung menendang kopernya hingga mengenai kakiku kayak orang yang memberikan kode, "Aku menunggumu di WC, kita main glory hole aja!" Hhhhhyyyyyy!!


Walaupun sudah beberapa kali naik pesawat, tapi tetap saja terasa gugup di dada ketika harus melewati pemeriksaan barang. Apalagi petugas pemeriksanya cewek, semain kencang degupan jantung ini (hehehe, BEGO!). Aku bayangin aja gimana klo misalnya ada seorang teroris menyembunyikan bom kentut ultra super bau dalam tasku. Terus ketahuan oleh polisi dan ditangkap. Kemudian dihukum menjadi pemuas nafsu semua manusia homo yang ada di bumi nusantara ini. Glek!


Aku paling benci sama yang namanya menunggu. Apalagi klo sendirian, rasanya kayak orang lagi pengen belah duren tapi gak bisa-bisa. Nyebelin banget kan? Iya donk! Wong buah duriannya udah didepan mata, tapi klo gak bisa dimakan kan gak ada gunanya! (sorry oot, klo ngomongin durian aku susah fokus).

Nah, saat ini aku sedang berada di waiting room. Menurut jadwal boarding pesawatnya jam setengah delapan. Tapi ini udah hampir jam delapan kok gak berangkat-berangkat juga. Jadi khawatir. Jangan-jangan aku ketinggalan pesawat. Soalnya tadi selama menunggu aku mendengarkan lagu dengan headset (emang udah kebiasaanku), takutnya aku gak dengar pengumuman keberangkatan pesawat


Panik. Keringat dingin membasahi seluruh ketekku hingga bau asam memenuhi hidungku yang berupil (yaik, jorok!). Aku tengok kanan-kiri, mencoba mencari manusia yang kira-kira mempunyai wajah seperti orang Banjar. Sayangnya, yang terlihat oleh mata setanku ini hanyalah cewek-cewek cantik berseragam pramugari. Oh come on, konsentrasi dikit donk.


Tidak lama kemudian, terdengar sebuah suara memberitahukan klo pesawat Lion Air dengan tujuan banjarmasin ditunda penerbangannya sampai jam sembilan. Wow, dari jam setengah delapan di delay sampai jam sembilan. Perfect!!


Akhirnya aku tiba di paru-paru dunia jam sebelas malam. Selamat tengah malam Kalimantan!!

Go To Borneo (Season 1)

At Bandara Adi Sucipto (bener gak sih tulisannya?) atau dalam bahasa alaynya : @B4nd4r4_4d!_5uc!pt0.

Ngapain aku di bandara? Mau mandi (bego). Ya iyalah mau naik pesawat. Emang kalian pikir di bandara ngapain aja? Pikir donk, PIKIR PAKE OTAK!! Ehm... Sorry, emosiku lagi naik (maklum lagi dapet).

Satu jam sebelumnya aku masih duduk sendirian di stasiun Solo Balapan menunggu kereta api (soalnya kereta airnya lagi rusak). Disamping kananku ada dua orang ibu-ibu sedang berbincang-bincang. Sedang disamping kiriku ada remaja yang sedang bersama dengan ibunya dan sepertinya sibuk memperdebatkan sesuatu. Aku terjebak sendirian di tengah-tengah ibu-ibu dan ibu-anak. Hanya diam saja.

Tiba-tiba si ibu yang di samping kananku tadi mengajak aku berbincang-bincang. Dia banyak melancarkan pertanyaan-pertanyaan seperti "Kamu mau kemana?", "Kuliah dimana?", atau "Kamu anak keberapa dari berapa saudara?" Serasa jadi artis ngetop yang sedang ditanyai riwayat hidup. Untung aja dia gak nanya "Kamu homo ya?"

Syukurlah tidak lama kemudian keretanya datang. Dengan mantap aku langsung mengangkat barang-barang menuju ke kereta dan berhasil mendapatkan tempat duduk yang nyaman banget (perasaan semua tempat duduk di kereta itu sama, keras). Hanya saja disebelahku duduk seorang bapak bertampang preman memamerkan keteknya. Baunya itu lho, assseeeemmmm!! Kuurungkan niat baik pengen menjilat keteknya.

Lagi dalam posisi in de hoy, aku ngelihat seorang ibu berkerudung dengan dua orang anaknya yang masih kecil sedang kebingungan mencari tempat duduk. Spontan aku langsung berdiri mempersilahkan si ibu duduk sambil memangku kedua anaknya. Wuiih, keren banget diriku. Padahal, aku telah dengan sengaja menjadikan ibu tersebut tumbal demi kelangsungan hidupku.

Aku berdiri selama satu jam dalam kereta yang melaju kencang menuju bandara. Tidak ada yang menarik dalam perjalanan tersebut selain pemandangannya yang bagus. Aku melayangkan mataku ke segala arah, dan dengan diam-diam memperhatikan setiap wajah manusia dalam gerbong tersebut. Hanya satu ekspresi yang mereka tunjukan : Be-Te!

Lucu juga melihat ekspresi muka bete yang ada pada manusia. Soalnya yang cakep bakalan kelihatan jelek, dan yang jelek malah jadi tambah jelek! Aku jadi pengen ngelihat yang paling jelek bakalan jadi kayak gimana (lihat di cermin sono!).

Dan akhirnya, disinilah aku berada. Menunggu boarding pesawat di bandara Adi Sucipto.

Jumat, 01 Juli 2011

Sok Sibuk

Gila! Walaupun sudah liburan, kuliah gak ada, tapi tetap aja sibuk. Kayaknya emang aku ditakdirkan untuk jadi orang sibuk (moga aja, soalnya biasanya orang sibuk tuh berduit! Yes!!).

Hari Kamis kemarin baru selesai UAS. Pulang langsung KO di tempat tidur, bermimpi tiga bulan ke depan aku bakal kayak burung yang lepas dari sangkar. BEBAS! Tapi itu hanya ada dalam mimpiku. Walaupun sudah bebas dari "sangkar" perkuliahan, tapi aktifitas tetap terus berjalan. Jadwal kegiatan menampar pipiku keras banget, sampai merubah struktur mukaku jadi mirip Kyuhyun (maunya).


Jadwal kegiatanku :

Jum'at, 24 Juni : mengecat kamar.

Sabtu, 25 Juni : Pindah-pindah barang.

Minggu, 26 Juni : Tidur seharian (sibuk banget nih).

Senin, 27 Juni : Membantu kakak tingkat mengadakan seminar.

Selasa, 28 Juni : Survey tempat di Salatiga buat kegiatan Retreat. Dalam perjalanan kehujanan.

Rabu, 29 Juni : Ke pasar Klewer mencari baju plus karaoke-an di Solo Square. Lagi-lagi kehujanan (hujannya pas perjalanan pulang, bukan di Solo Square yang hujan).

Kamis, 30 Juni : Seharian di warnet (ini sih bukan sibuk namanya, tapi goblok).

Jum'at, 1 Juli : Nyari tiket pesawat di pinggir jalan (bego), akhirnya dapat juga di bawah rok (tambah bego). Terus beli sepatu futsal di pasar Legi untuk dua orang sahabat sablengku, Kris dan Akbar.


Huft, sok sibuk banget ya? Muka pengangguran kayak gini kok bisa ya punya banyak kegiatan? Inilah salah satu bakat yang sedang kukembangkan, yaitu menjadi PENGACARA : Pengangguran Banyak Acara. Ok, lawakannya basi banget. Kayak nasi yang sudah menjadi bubur kemudian di kasih kacang ijo menjadi bubur kacang ijo (kok malah ngomongin makanan?).

Sorry, karena lapar makanya jadi Out Of Topic.

Akhirnya, besok aku pulang ke kampung. Emmaakkk, I'm coming. Kayaknya ortuku udah rindu banget dengan seonggok daging bermuka homo yang telah mereka lahirkan ini. Tenang saja Mama, akan kubelikan baju batik untukmu sebagai bukti cintaku pada Mama tersayang. Tapi sebelumnya, kirim duit donk Ma! Keuanganku minus nih!

Hehehehehehe...
Ya udah, aku mau ngepack barang dulu.

Sabtu, 25 Juni 2011

Gak Nyontek Lagi

Hari kamis kemarin adalah hari terakhir Ujian Akhir Semester 2 di kampus. Capek? CAPEK BANGET!!

Well, ujiian kali ini aku bersih. Bukan, bukan karena aku sudah mandi dan jadi ganteng (jadi pas mandi jeleknya luntur?). Tapi karena ujian ini adalah hasil usahaku sendiri, tanpa ada mencontek orang lain atau kertas contekan. Oke, mungkin banyak yang gak percaya. But seriously, aku sudah tidak mencontek lagi sejak Ujian Akhir Semester 1! Hebat kan? Hah, Biasa aja? Ya sudahlah.

Entah angin surga mana yang bertiup di kepalaku, tiba-tiba aja aku jadi berhenti mencontek. Aku sendiripun heran. Gak ada alasan buat manusia yang otaknya cekak kayak aku untuk berhenti mencontek. Yang ada juga nilaiku bakalan turun drastis.

Aku sudah jenuh mencontek. Udah bosan. Gak ada tantangannya.  Semua orang bisa mencontek. Lagipula bila hasilnya gak memuaskan, kita pasti bakalan memaki orang yang kita contekin. Kan dosanya double tuh, udah nyontek memaki pula! (Sok suci)

Coba klo gak mencontek. Wuihhh... Rasanya itu lho, memacu adrenalin! (kayak yang ngerti adrenalin aja) Ini yang aku cari-cari. Keadaan penuh tantangan dan perasaan gugup yang dimix menjadi satu inilah yang aku rindukan. Seperti orang yang memanjat tebing. Kita gak bakalan mau kan memanjat tebing sambil digendong orang lain? Gak ada gunanya! Mending memanjat dengan kaki dan tangan kita. Dengan keringat, tenaga, dan usaha kita sendiri. Dan akhirnya nanti bila sudah sampai puncak, kita bakal merasakan kepuasan yang lebih.

Awal-awal aku melakukan gerakan non-mencontek ini memang agak kesulitan karena godaan mas etan sangat banyak. Apalagi bila malam sebelumnya gak ada belajar, wah bisa jadi pertempuran besar tuh! Imanku benar-benar diaduk oleh mas etan kurang ajar. Rasanya jadi serba salah. Pengen mencontek salah, gak pengen mencontek juga nilai pasti hancur. Huh, cuek sajalah! Tetap pada pendirianku. Sir Thomas Alfa Edison aja bisa menemukan lampu harus melewati beribu-ribu kegagalan (tahunya cuman lampu doank, padahal banyak penemuannya yang lain. Tanda otak cekak!), masa aku yang baru sekali gagal langsung menyerah. Banci lu! Bencong! Homo! Muka Ingus! (bagi para banci yang tersinggung, silahkan protes ke Komisi Perlindungan Banci).

Sebenarnya gak bisa dibilang gagal juga sih. Hasilnya menurutku sangat memuaskan. Walaupun banyak huruf "C" nya, tapi Ujian Akhir Semester 1 aku gak ada ngulang! Yai! Ternyata aku bisa! Bayangkan betapa senangnya hatiku turun panas demamku, eh, itu iklan ding! Kepuasannya kan jadi berlipat ganda. Gak dosa karena gak mencontek, usaha sendiri pula. Asyiknya!

Selain gak mencontek, aku juga gak mau nyontekin ke orang lain. Bukannya pelit. Tapi kan usahaku untuk gak mencontek jadi sia-sia klo aku nyontekin ke orang lain. Sama aja bohong! Aku jadi mirip si etan tuh, suka nyebarin dosa kemana-mana. Gak mau donk disamain dengan makhluk jelek bertanduk dua. Jijay banget!

Bukannya aku sok suci atau udah ngerasa gak berdosa lagi. Aku sering melakukan kesalahan. Tapi paling gak jangan sampai aku membawa orang lain juga ke dalam jurangku. Orang lain sudah cukup susah memanjat jurang mereka sendiri, janganlah aku menambah beban mereka dengan menjatuhkan mereka ke jurang yang lain. Kan jahat banget tuh. Etan aja punya toleransi dengan sesama etan, masa kita gak. Kita lebih baik dari mereka. KITA ADALAH PEMENANG!

Sorry, paragraf terakhir terlalu serius.

Jumat, 24 Juni 2011

Cat Kamar Kost

Huft, akhirnya selesai juga ngecat kamar kostku yang baru. Lumayan keren. Inilah mimpi yang sudah lama aku ingin wujudkan : kamar berwarna biru. Yes, aku berhasil!!

Aku dibantu sama temanku yang baik banget, Rexi.
Dan sekali lagi, dia baik banget. Klo aja dia belum punya pacar, udah ku tembak dari dulu (banci lu!). Bayangin aja, dia mengerjakan hampir semua bagian yang sulit-sulit. Sementara aku lagi ngupil, dia sudah nyiapin cat dan mengaduknya. Aku lagi garuk-garuk pantat, dia sudah mengecat setengah dinding. Keren banget kan?

Jangan tanya aku ngerjain apa.

Sempat bingung juga tadi pengen milih cat merk apa. Aku belum pernah dikasih wejangan maha bijak untuk memilih jenis-jenis cat. Aku pengen menelepon bokap, soalnya pengalaman beliau sudah malang melintang dalam urusan bangunan. Tapi nomornya lagi gak aktif. Jadi bingung. Dan akhirnya setelah termakan bujuk rayu sang penjual cat, aku memilih cat Belazo. Entah kenapa waktu ngedengar nama cat tersebut, aku jadi teringat merk parfum. Ah, mungkin cuman perasaan aja.

Aku beli lengkap dengan peralatannya. Sudah kayak kuli beneran nih. Untung aja tadi gak jadi beli topi dan baju warna kuning.

Walau uang dan tenaga banyak terkuras (sebenarnya tenaga Rexi yang banyak terkuras), namun hasilnya tak mengecewakan. Aku cukup puas. Ternyata emang benar yang orang-orang katakan, segala sesuatu yang kita kerjakan sendiri akan menghasilkan kepuasan lebih.

Seperti misalnya antara membeli makanan diluar dan memasak sendiri. Pastinya lebih enak memasak sendiri. Rasanya juga terasa lebih lezat. Walaupun masakan kita cuman sekedar telur goreng. Tapi usaha kita itulah yang menghasilkan nilai plus.

Senin, 20 Juni 2011

Foto Dua Lelaki (Gak) Sejati

Ketawa mulu ngelihat foto di bawah.

Dengan kekuatan banci, berubah!!!
.
.
.
Jrrreeennnngggg!!
Gak kalah cantik sama cewek korea.
Foto diatas diedit oleh kakak tingkatku yang sudah alumni. Waktu itu lagi ikut acara Regenerasi Katharos di Tawangmangu, tepatnya di Bukit Hermon (katanya sih belum nyampe daerah Tawangmangu). Mungkin ada yang tahu Tawangmangu itu dimana, mungkin juga tidak (langsung dilempar pake bata).

Buat yang belum tahu, Tawangmangu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Terletak kurang lebih 37 Km arah timur kota Solo. Ada air terjunnya juga loh, tapi sayang aku belum punya kesempatan buat ke sana.

Ngelihat foto diatas, jadi kepikiran buat bikin jadwal mangkal diperempatan lampu merah. Lumayan kan sekali jalan bisa dapat lima ratus ribu. Ide ini didukung penuh oleh keadaan uang bulanan semakin minus.

Jumat, 10 Juni 2011

Indonesian Movie

Kemarin malam habis nonton film Hati Merdeka di bioskop sama kakak-kakak tingkatku. Di rombongan tersebut cuman aku sendiri yang masih semester dua. Berasa paling muda, banget. Tapi juga berasa paling kecil, sangat banget.

Dalam film itu diceritakan tentang sekelompok tentara pada zaman penjajahan Belanda dahulu. Mereka diperintahkan untuk membunuh seorang pemimpin tentara Belanda yang terkenal karena kekejamannya. Sang kapten pada awalnya menolak perintah tersebut, karena baginya membunuh seseorang adalah dosa besar. Namun akhirnya dia bergabung kembali karena rasa persahabatan dengan teman-temannya. Hhhmmm, I think this is a very good movie.

Di tengah-tengah cerita juga ada flashback untuk setiap tokoh. Seperti sang kapten yang dulu pernah membunuh seorang anak kecil, pemimpin tentara Belanda yang istrinya dibunuh oleh tentara Jepang, dan lain-lain. Walaupun otakku cekak soal perfilman, tapi aku bisa menebak klo cerita ini beralur maju mundur, kayak tunggangan anak-anak di Timezone atau Amazon.

Efek-efek yang dihadirkan juga gak kalah hebat dengan film-film Hollywood. Seperti ketika tentara Indonesia sedang berlayar digunung eh dilaut. Suasana sepi, sunyi, dan senyap. Hanya suara nyanyian seorang tentara wanita dan derau ombak deras yang terdengar.

Sedang asyik-asyiknya menikmati kesunyian tersebut, tiba-tiba...

DDUUUAAARRR!!!!!!!!

Meriam kapal mesin Belanda meletus dan hampir mengenai lambung kapal layar Indonesia. Aku kaget. Gile, hampir aja aku joget-joget gak jelas (namanya juga orang kaget, whos know?). Klo aku sampai mati karena jantungan, aku bakal menuntut pihak PH yang bikin film tersebut. 

Sesaat setelah selesai, otaku berkata, "Wow!!" Aku gak menyangka, film Indonesia sudah berkembang sejauh ini. Kemene eje gue seleme ene? Belakangan aku tahu, klo film itu adalah trilogy dari dua film sebelumnya. Aku lupa judulnya apa.

Beginilah seharusnya dunia perfilman Indonesia berkembang. Bukan dengan film-film bertema horror esek-esek atau comedy esek-esek yang perlahan-lahan meracuni pikiran bangsa kita. Seolah menyembunyikan porn movie didalam horror and comedy.

Sebagai contoh, film Tali Pocong Perawan. Bagaimana seandainya ada anak kecil yang melihat iklan film tersebut lalu bertanya pada orangtuanya, "Ma, pocong perawan tuh apa sih?" Orangtuanya pasti bakalan bingung menjawab pertanyaan si anak. Secara, gak mungkin Mamanya menjawab, "Itu artinya orang yang gak pernah bersenggama mati penasaran dan menjadi pocong." Bisa-bisa si Mama di marahin kak Seto.

Hati Merdeka, I love this move. . .

Senin, 06 Juni 2011

Dua Cowok Berantakan

Hari ini gak ada kerjaan, cuman tidur-tiduran kayak mamalia yang lagi hibernasi. Tapi bedanya dengan mamalia, aku gak menyusui. Persamaannya ya itu tadi, suka tidur-tiduran (baca : malas-malasan). Gak pengen ngapa-ngapain juga sih, soalnya badanku capek banget habis main futsal kemarin. Remuk semua.

Pengen bikin sesuatu yang kreatif, tapi gak tahu bikin apa. Rencananya sih hari ini pengen bikin lagu lagi, tapi gak ada inspirasi nih. Mentok banget otakku. Nasib... nasib...

Owh ya, kemarin lusa ada temenku dari Kalimantan juga yang merantau ke Solo pengen nyari tempat kuliah. Denger-denger sih dia sebenarnya udah diterima di Fakultas Farmasi Universitas Muhammadyah Surakarta (UMS), tapi dia pengen ikut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Universitas Sebelas Maret (UNS). Dia bilang pengen nyoba nembusin ke Fakultas Kedokteran di UNS.

Alhasil, dia nginap di kosku selama dua hari.
Alhasil, selama dua hari kosku yang backgroundnya udah berantakan menjadi tambah berantakan.

Kebayang gak sih gimana klo dua orang cowok yang "berantakan" digabungin dalam satu kamar? Hasilnya = BERANTAKAN!!

Temenku ini namanya Iksan. Dia orang jawa asli, rambut culun, terus kulitnya hitam. Ini tentunya bertolak belakang dari diriku yang punya rambut keren dan kulitku putih mulus (ngakunya sih gitu). Bila kami jalan sama-sama di mall, kelihatan seperti dua orang jagoan di film Men In Black yang menumpas setiap alien-alien yang ada di setiap hati wanita cantik (ceile). Bedanya dua jagoan tersebut memakai tuksedo hitam keren sedangkan kami pakaian compang-camping yang robek sana robek sini kayak gembel.

Alhasil, cewek-cewek jadi pada illfeel ngelihat kami.
Alhasil, misi untuk menjadi cowok keren : GATAL (Gagal Total).
Parah.

Agak takut juga sih sebenarnya mengijinkan Iksan nginap di kosku. Tahu sendirilah, Bapak kosku kan galak banget. Dulu aja pernah dua orang temanku diusir dari kos waktu lagi bikin laporan bareng (bukan bareng juga sih, cuman aku nyontek laporannya temanku). Mana cuaca diluar lagi hujan deras, petir menyambar-nyambar, tapi tetap dipaksa angkat kaki dari kos. Galak banget kan??

"Terus gimana donk Ky?" Iksan khawatir takut dimarahin sama Bapak kos.

"Gini San," aku memberikan saran. "Klo nanti kamu ditanya macam-macam sama Bapak kos, bilang aja klo kamu itu sebenarnya adalah saudara kembarku!"

"Saudara kembar gimana? Mirip aja gak!"

"Nah, supaya dia percaya, bilang aja klo kamu itu sebenarnya adalah versi hitamnya dari si Rizky ganteng itu!"

"Sialan lu!!!"

Tapi untungnya Iksan dan Bapak kos cepat akrab. Katanya sih pernah curhat panjang lebar tinggi sampai di dapatkan volumenya. Aku aja sampe bingung, jangan-jangan si Iksan emang jodoh kali ya sama Bapak kos. Moga-moga aja mereka berdua bisa selalu bersatu tanpa ada yang memisahkan. Semoga aja cinta mereka berdua tetap abadi sampai maut memisahkan (gila, romantis banget!!!).

Parah.

Minggu, 05 Juni 2011

Visualisasi Buat Calon Anak Kos

Akhirnya bisa posting cerita lagi. Senang banget. Soalnya akhir-akhir ini hariku dipenuhi dengan tekanan batin yang sangat menyengat hingga ke lubang pantat. Bukan, ini bukan karena kamarku yang baunya kayak cede yang gak dicuci selama satu minggu. Tetapi penyebabnya adalah UJIAN. Iya, ujian. Makanya aku gak sempat lagi nulis blog. Ini aja curi waktu karena libur.

Dari tengah bulan Mei kemarin sampai tengah bulan Juni ini, aku akan dihadapkan dengan sederet ujian yang membuat aku stres. Entah itu ujian praktek atau ujian teori, sama-sama bikin cenat-cenut di pelipis. Gak tahu pelipis? Pelipis itu adalah mahluk yang sering menghancurkan kota, eh tunggu... itu Godzilla namanya (gak nyambung dot com).

Selain ujian, hal lain yang gak kalah hebat dalam kompetisi membuat aku mumet adalah uang makan. Bayangin aja, uang sejuta buat bulan Juni ini tinggal sisa secuil upil aja. Duitku di dompet saat ini... Rp350.000,00. Gila, ini baru tanggal 4 Juni. Mau makan apa aku nanti? Kayaknya aku perlu ngeluarin jurus yang harus dikuasai oleh anak kos atau anak yang tinggal jauh dari orang tua, rayuan maut minta kirim uang. Berhasil gak ya?

Jadi anak kos atau anak yang jauh dari ortu itu ada enaknya tapi ada juga susahnya. Enaknya, ya kita bebas melakukan segala sesuatu yang mungkin dulu sering dimarahin oleh bokap dan nyokap. Contohnya : pake pakaian atasan berjas lengkap dengan dasinya dan dikomplikasikan dengan celana kolor bergambar Spongebob, terus mangkal di dekat lampu merah sambil bawa gitar. Orang-orang yang ngelihat pasti mikir, "Ini pengemis atau orang gila sih?" (emang pengemis gak boleh pake pakaian kayak gituan? Hak gue donk!!).

Namun susahnya jadi anak kos atau anak yang jauh dari ortu adalah kita bakal punya masalah yang komplikasi banget. Kayaknya semua masalah yang ada di dunia ini membangun sebuah team work yang kompak dan sempurna untuk membuat kita selalu down. Pengen contoh juga? Nih contohnya : nilai turun gara-gara sakit perut yang gak bikin konsen belajar, sakit perut gara-gara gak makan beberapa hari, gak makan gara-gara keuangan yang minus, keuangan minus gara-gara keseringan ngebayarin cewek yang matre banget, dapat cewek matre karena gak ada cewek lain yang mau sama cowok bermuka ingus pinguin (sekali lagi, ini cuman contoh doank lho. Jadi klo ada yang tersinggung karena mukanya mirip ingus pinguin, tidak ada unsur kesengajaan dalam kasus ini).

Jadi begitulah. Untuk anak-anak yang masih tinggal sama ortu, nikmatilah saat-saat tersebut. Jadilah berguna dan buatlah mereka bangga. Karena kalian tidak tahu kapan kalian akan dipisahkan dari mereka.

NB : Buat Ayah, Ibu, Kak Cici, Kak Jejen, dan adikku yang mungil kayak upil, Aldo, I MISS U ALL!!!!

Sabtu, 21 Mei 2011

Teman : RNRKGB

Korban kedua :

Rama, Nando, Randa, Kevin, Gilang, Billy
Kesan pertama melihat foto ini : Kasian. Kasian sama yang diatas, kasian juga sama yang di bawah. Yang diatas karena mereka pengen menggapai langit yang terlalu tinggi, dan yang dibawah karena mereka dianggap selevel dengan para gembel.

Kesan kedua : Semakin kasian.

Dulu aku pernah mengidolakan seorang artis. Dan artis yang menjadi korban tersebut adalah Agnes Monica. Kasian banget ya, artis secantik itu diidolakan oleh manusia bermuka ingus. Tapi namanya juga dulu, waktu aku masih anak kecil. Masih gak tahu apa-apa, masih polos.

Pernah juga aku membuat fotoku dan foto AM di dempetkan secara vertikal dan di tengah-tengahnya ku taruh tulisan, "In Love, Rizky and Agnes". Ababil banget. Klo diingat-ingat sekarang, jadi ketawa sendiri.

Mungkin mereka yang diatas juga seperti aku waktu kecil : sedang dalam masa puber. Biasanya remaja yang sedang dalam masa puber ini belum mengetahui dengan jelas siapa mereka sebenarnya. Dalam masa kebingungan ini, mereka bakal menaruh cita-cita yang tinggi. Jauh lebih tinggi dari langit. Luar biasa.

Tapi orang dewasa di sekitar mereka pasti bakal berkata, "Dewasalah dalam hidup, gak mungkin kamu bisa menggapai langit itu". Perkataan inilah yang membuat remaja menjadi down. Aku benci orang dewasa yang seperti ini. Yang bersikap seolah-olah ikuti aliran sungai dan menularkannya kepada remaja yang sedang bersemangat.


Salahkah remaja yang bermimpi ingin menjadi penemu? Gitaris terhebat? Astronot?

Tidak.

Tidak ada yang salah dari orang yang mencoba menggapai langit yang terlalu tinggi.

Jumat, 20 Mei 2011

Teman : Antuh The Explore

Aku dituntut oleh Satria Baja Hitam buat bikin tulisan yang berisi tentang teman-temanku. Aku bingung, temanku yang mana? Yang di Solo atau di Tala? Yang ganteng atau yang jelek? Yang sering beol di celana atau yang sering makan upil?? Confused.

Kok kayaknya aku punya teman banyak banget ya. Padahal anak buangan lho, ANAK BUANGAN. Anak buangan gak seharusnya terkenal. Tapi justru karena gelar itu yang membuat aku jadi terkenal. Seolah-olah aku adalah artis kampungan yang terkenal karena kejelekanku : bisa makan upil sambil nari. Unik banget kan??

Ya sudah, dalam beberapa hari ini aku bakal nulis tentang temanku yang aku anggap agak unik sedikit.

***

Oke, korban pertama :

ANTUH
Dia pake baju lho.
Maaf ya, fotonya agak vulgar sedikit. Bukan, gambar disebelah bukan seekor kambing. Itu manusia kok. Gak yakin itu manusia? Sama, aku juga.

Ini adalah salah satu fenomena unik yang banyak terjadi dikalangan Alay : pengen imut tapi merenggut. Aku gak tahu apa yang ada dalam pikiran Antuh saat di foto kayak gitu. Mungkin dia pengen kayak jagoan di film-film action yang pandangan matanya tajam dan keren. Tapi sayangnya malah mirip homo di film bokep yang pasrah pengen diperkosa oleh Arnold Scwarzenegger yang frustasi karena cerai sama istrinya. Parah.

Aku agak takut ketika memasang foto ini. Takutnya nanti blogku diblokir sama LSI (Lembaga Sensor Indonesia) karena menampilkan hal-hal yang tidak senonoh. Entah berapa kali aku meyakinkan LSI (dan diriku sendiri) bahwa yang di foto itu adalah manusia. Bukan kambing yang sedang diperkosa. Ekspresi mukanya emang standarnya selalu begitu. Dan foto ini No Hoax!!

Tapi dengan penuh keberanian, aku ambil resiko tersebut.