Minggu, 18 September 2011

Kehilangan Dompet

Panik. Hari ini aku panik setinggi menara Tokyo.

Hari ini seolah-olah ada yang salah. Aku seperti kehilangan salah satu anggota tubuhku. Nah, masalahnya aku gak tahu apa yang hilang itu. Aku udah cek absensi setiap anggota tubuhku. Tapi gak ada yang bolos ataupun yang TA. Semuanya lengkap.

Aku sering ngerasain hal seperti ini. Mungkin kalian juga pernah. Misalnya ketika kalian pengen ke kampus. Diperjalanan kalian terus merasa seperti ada sesuatu yang ganjil. Nah, pas sampai kampus, baru kalian ingat klo kalian tuh sebenarnya masih SMA. Ini pemisalan yang bego banget.

Semakin ngerasa ganjil, aku cek semuanya sekali lagi. Ternyata dompetku gak ada. DOMPETKU GAK ADA!!

Panik setinggi Everest.

Asal tahu aja. Dompetku itu keberadaannya seperti jantungku. Walaupun isinya tipis, tetapi banyak aset berharga seperti SIM, STNK motor, kartu ATM, dan foto pacarku. Ini penting banget. Lebih penting daripada bebek yang kakinya cuman satu (udah mulai ngawur nih). Dan pembahasan jantung tadi supaya berasa penting aja.

Karena udah panik tingkat Everest, aku mulai membongkar-bongkar kostku. Aku gak perduli lagi dengan kerapian, karena pada dasarnya kamarku udah berantakan. Aku cari dibawah kasur, dibawah bantal, dibawah guling, dibawah rok cewek yang kebetulan lewat (Siapa tahu nyangkut disitu). Hasilnya nihil. Yang aku dapat cuman gamparan cap lima jari di pipi.

Dalam pikiranku cuman ada 3 kemungkinan : Aku lupa naruh dompetku dimana, dicuri orang luar, atau dompetku mengecil hingga sekecil atom karena merajuk gak pernah diisi penuh. Ok, pilihan yang terakhir mungkin diluar jangkauan logika.

Kalau yang kedua ada faktor pendukung, yaitu aku malam tadi lupa kunci pintu kamar. Jadinya aku tidur dengan pintu kamar yang gak dikunci. Aku tahu aku bego. Dan aku tahu itu sangat berbahaya. Karena sekarang ini sedang marak-maraknya kejadian pemerkosaan. Makanya pas bangun, aku langsung periksa pantatku, apakah masih virgin atau gak.

Nah, kemungkinan pertama adalah kemungkinan yang paling dominan (jangan harap aku bisa jelasin apa itu dominan). Soalnya kalian tahu sendiri kalau IQku ini JONGKOK LUAR BIASA (sengaja hurufnya gede supaya feel-nya dapet). Untung aja aku belum pernah kelupaan naruh pantat. Belum.

Aku coba ingat-ingat lagi kejadian terakhir aku memegang dompetku. Dengan IQ yang setumpul lutut unta, mengingat seperti itu membutuhkan waktu sangat lama. Padahal dalam setengah jam lagi aku ada kegiatan di kampus, dimana akulah yang menjadi pembawa acaranya. Mampus. Ya sudah, aku tinggal saja kamarku dalam keadaan yang tidak berubah : berantakan.

Selama acara tersebut aku terus kepikiran tentang isi rok cewek tadi dompetku yang hilang. Tapi untung udah profesional, jadi semuanya mulus-mulus aja.

Akhirnya pas pulang, aku mulai obrak-abrik lagi seisi kamarku. Dan ketika aku mengangkat koperku, set! bunyi dompetku jatuh. Aku langsung teriak-teriak kegirangan. Saking senangnya aku sampai salto sepuluh kali. Semenit kemudian aku sudah di rumah sakit.

Nah sekarang timbul masalah baru. Kenapa bunyi dompet jatuh itu "set!" ?

Jumat, 16 September 2011

Emosi

Aku baru selesai membaca Poconggg Juga Pocong (ok, aku emang ketinggalan jaman). Gila nih buku parah banget. Hampir-hampir sama lah kayak pendahulunya, Kambing Jantan. Gaya komedinya juga hampir sama. Itu yang aku suka dari buku ini.

Tapi ada satu bagian yang paling gak aku suka dari buku Poconggg Juga Pocong. Yaitu pada bab IKLAN. Sungguh aku merasa tersinggung secara mental dan spiritual, banget. Hatiku hancur berkeping-keping. INI MAKSUDNYA APA? Mentang-mentang aku gak punya benda-kotak-yang-bisa-ngelihatin-gambar-bergerak-gerak itu, terus ngebahas tentang TV?! Aku gak terima. @poconggg bakal aku tuntut. Kasian Pak BeYe!

*tarik napas dalam-dalam

Tadi kuliah pagi lagi. Sebenarnya selama empat hari aku ngampus tanpa mengetahui jadwal kuliah. Hasilnya aku selalu mondar-mandir gak jelas dikampus nyari ruangan. Entah udah berapa kali aku ketemu satpam yang sama di tempat yang sama di waktu yang berbeda tentunya. Karena gak ada kerjaan, aku duduk dekat satpam tersebut sambil menunggu balasan sms dari teman tentang ruang kuliah. Dan karena gak ada kerjaan, aku memperhatikan wajah pak satpam dengan seksofon seksama (namanya juga gak ada kerjaan).

Aku lihat terus menerus, tentu saja secara sembunyi-sembunyi. Klo sampai ketahuan kan bisa berabe. Aku takut dia kira aku punya perasaan sama dia. Sorry aja ya pak! Hubungan kita cuman sebatas mahasiswa-satpam kampus, gak lebih! Jangan ngarep aku mau sama bapak, soalnya muka bapak gak mirip dengan Agnes Monica!

Mukanya pak satpam gitu-gitu aja. Sewot, cemberut, mana kumisnya tebal banget. Parah. Monoton. Gak ada senyumnya sama sekali. Beda banget dengan motto kampus yang isinya ban serep "Serve With Smile". Andai saja aku bisa nyulik bapak ini terus aku bawa ke gunung Kilimanjaro. Disana aku bakal teriak kencang-kencang di telinga bapaknya, "SENYUM PAK! SENYUUUUMMMMM!!!"

Gila. Nih hari aku emosi banget. Tenang... tenang... Tarik napas dalam-dalaaaammmm. Hembuskan.

Pulang kuliah aku pengen langsung tidur. Bantal-guling-kasur dan Agnes Monica sudah menantikan pelukan mesraku di kost. Pas udah hampir melayang... "UKEEEE! UKEEEE! GOOOLLL!!" teriakan dari kamar tetangga. Aku kaget. Mantab. Penghuni kamar depan sedang main PS dengan teman-temannya. Aku sih gak masalah mereka mau main PS atau main titit. Tapi yang jadi masalahku adalah MULUT MEREKA YANG BERISIK BANGET.

Anjing! Kalian yang didepan, JANGAN RIBUT!!!

Jangan coba-coba nenangin aku. EMOSI AKU LAGI NAIK!!! Aku gak mau tenang! Aku mau MARAH! Ini pasti gara-gara buku Poconggg Juga Pocong yang pertama bikin aku emosi. @poconggg harus bertanggung jawab. Pokoknya aku gak mau tahu, KAWINKAN AKU DENGAN AGNES MONICA!!!

Rabu, 14 September 2011

Pil Cewek

Hari ini aku bangun pagi-pagi untuk menyiapkan diri masuk kuliah. Inilah salah satu hal yang paling tidak aku sukai : mata kuliah yang masuknya pagi. Padahal siang ini kami gak ada jadwal kuliah. Kenapa gak masuk siang aja? Kenapa harus pagi? KENAPA??!!

Ehm, Sorry. Emosi baru bangun tidur.

Sebagai mahasiswa buangan aku hanya bisa pasrah saja. Ya gimana lagi? Mau protes ke dosen secara langsung, pasti gak dianggap. Mau ngajak teman-teman demo dan menanduk dosennya rame-rame, gak ada yang mau. Pengecut semua lo! Gue aja gak berani kok!(kamunya yang bego!)

Kayaknya aku harus memakai cara pemaksaan yang lebih ekstrim. Yaitu aku bakal berdiri diatas gedung kampus kemudian aku teriak-teriak kayak orang gila kesurupan (kasian ya. udah gila, kesurupan lagi). Aku gak bakal berhenti sampai semua tuntutanku dipenuhi. Tuntutanku adalah : 1.Gantikan semua jam mata kuliah yang masuk pagi. 2.Turunkan harga SKS. 3.Kumpulkan semua wanita cantik yang ada dikampus kemudian suruh mereka mencium aku satu persatu. Kalau tuntutanku sampai tidak terpenuhi, aku akan menebarkan sempak-sempakku yang gak dicuci selama satu tahun ke seluruh penjuru kampus. Agar kalian semua mati keracunan!!

*garuk pantat dan kepala

Aku kira kuliah pagi bakal membosankan kayak biasanya. Tapi ternyata lumayan rame juga. Ini berkat kemampuan dosennya yang mampu menyelipkan candaan dalam materi kuliah. Jadi gak seirus melulu. Inilah tipe dosen yang paling kusuka. Sangat pengertian dengan mahasiswanya. Kalau aja dosennya cantik dan mudaan dikit, udah pasti kucium.

Dosen ini menjelaskan kalau sakit kepala itu mempunyai beberapa definisi berdasarkan letak rasa sakitnya. Kalau rasa sakitnya ada di belakang kepala berarti itu ada hubungannya dengan tekanan darah. Kalau rasa sakitnya cuman berada di sisi kepala, itu namanya migrain. Sedangkan kalau sakitnya menjalar keseluruh kepala, sudah dapat dipastikan penyebabnya karena gak ada duit (hahaha, lucu banget. klo gak ketawa, yang cewek cantik bakal kujadikan istri sedangkan yang cowok jadi budak).

Dia juga bilang kalau kami nanti bakal bisa membuat barang berbentuk pil seperti pil jahe, pil lombok, pil kunyit, dan lain-lain. Mendengar hal tersebut aku jadi tambah semangat. Apalagi setelah dia bilang bahwa sebenarnya semuanya bisa dibuat menjadi bentuk sediaan pil kalau kita mampu.

Baiklah, aku akan belajar setiap hari supaya bisa membuat mimpiku menjadi kenyataan! Yaitu... MEMBUAT PIL WANITA!! Cara kerjanya gini. Bila kita membuka pil tersebut, maka akan keluar cewek cantik seperti Agnes Monica. Aku gak tahu kenapa harus seperti Agnes Monica. Tapi mungkin akan terlihat lebih unik bila cewek yang keluar langsung joget-joget dan menyanyi, "Cinta ini... Kadang kala tak ada logikaaa..." Mantap.

Mari bersama-sama, aku dan kalian para cowok-cowok berwajah mesum dan berotak miring. Kita wujudkan mimpi kita yang sudah lama kita nantikan ini. Kita satukan seluruh kekuatan, hati, dan jiwa. Kemudian akhirnya nanti kita akan saling berpelukan dan berteriak, "TELETABIIIISSSS!!!!"

(Gila bener!)

Selasa, 13 September 2011

Mungkin Sibuk

Akhirnya aku kembali lagi ke Solo. Setelah hampir tiga bulan menjadi penjaga warnet di kampung halamanku. Lumayan bosan. Tetapi aku berusaha untuk menikmati detik demi detik ketika aku berada disana. Karena aku tahu, bahwa ketika nanti aku harus meninggalkannya, aku bakalan kangen berat seperti punduk merindukan bulan.

Tenang saja kalian yang ada disana. Aku tahu kalian sangat merindukan aku (over-PD kan gak dilarang). Aku pun merindukan kalian. Aku pasti akan kembali *mutar lagu Aku Pasti Kembali-nya Ratu dan nyanyi (langsung dilempar pake bata).

Tadi aku pergi ke bank pengen nyetor uang buat bayar kuliah. Soalnya sistem pembayaran di kampus kami melalui bank. Jadi tinggal masukin aja uang ke rekening kita. Entar tinggal ditarik oleh pihak kampus. Setelah itu aku jalan-jalan ke Grandmall mencari rice cooker untukku memasak nasi di rumah, ehm, di kos maksudku. Biasanya untuk mengganjal perutku selama sebulan dapat menghabiskan hampir seluruh jatah kirimanku. Makanya dalam mengatasi masalah keuanganku yang selalu minus ini, aku berinisiatif memasak sendiri. Supaya lebih hemat. Kemudian aku menyempatkan diri mampir di Gramedia mau membeli beberapa buku yang telah aku idam-idamkan sejak lama. Ternyata disitu sedang ada acara obral buku. Kayaknya sih mengobral buku-buku lama.

Tanpa sengaja aku melihat sebuah buku yang judulnya unik : Hamil Itu Indah. Aku tersungkur. Aku menjerit. Aku ganteng gak percaya. AKU GAK PERCAYA! Sekarang akhirnya aku tahu kenapa banyak anak muda yang putus sekolah diusia dini. Sudah pasti, ya sudah pasti. SUDAH PASTI KARENA AKU GANTENG!

Salah satu hal yang paling bego kulakukan hari ini. Aku membeli rice cooker, tapi aku lupa beli nasi! Bego gak sih? Aku tahu kalian pasti berpikiran sama denganku saat ini: kirim Cye ke RSJ terdekat. Soalnya klo dikirim ke RSJ terjauh berat diongkos. Sempat terpikir untuk mengganti nasi dengan roti seperti makanan pokok orang barat. Memang terdengar masuk akal. But helloowww!! *dengan gaya se-mutz mungkin. Gimana caranya memasak roti pake rice cooker? Namanya aja rice cooker, bukan bread cooker. Otakku mulai kusut dengan istilah-istilah inggris ini.

Selain itu, aku tadi juga rapat Katharos dari jam lima sampai jam tujuh (terdengar seperti orang sibuk). Capek banget.

But today is very great. And I believe, tommorow will better than today. Thanks God.

Sabtu, 10 September 2011

Love Adventure : Rachmatia

Ini dia, cerita cintaku yang paling panjaaannggg banget. Kenapa panjang? Karena masa pacaranku yang paling lama adalah dengan dia. Bayangkan, satu setengah tahun! Otomatis, kenangan yang udah kami buat juga banyak banget.

Pertama kali aku ketemu dengan dia waktu aku baru masuk SMA. Aku sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah. Pas udah hampir sampai sekolah, aku seperti melihat seorang bidadari dengan ciri khas berambut dora dan bermata sipit lewat sambil mengendarai sepeda ontel. Terlihat berkilauan ketika sinar matahari mengenai wajahnya yang berkeringatan (rumahnya lumayan jauh). Dugg! Jantungku berdetak kencang. Wow, is that real? I can't believe! Kayaknya dia gak sadar telah kuperhatikan dengan tatapan seperti monyet minta kawin.

*Garuk pantat dan kepala (makin mirip monyet).

Walaupun begitu, selama dua tahun setelahnya aku sama sekali gak dekat dengan dia. Masalahnya waktu tingkat satu kami gak sekelas. Sedangkan ditingkat dua kami emang satu jurusan, tapi entah kenapa aku jarang ketemu dengan dia. Kemudian pada akhirnya jarak memperdekat kami.

In the third year, we are one class. Here story begin.

Dia punya kelebihan cepat akrab dengan orang lain. Dan aku adalah salah satu korbannya. Belum sempat satu bulan kami udah dekat banget. Dekat dalam ukuranku. Kan tahu sendiri aku orangnya gak pedean (kelihatan dari muka). Orang yang benar-benar dekat dengan aku gak banyak. Makanya aku ngerasa kedekatanku dengan dia spesial.

Selain gak pedean, aku juga punya sifat buruk yang lain yaitu : BEGO (ini juga kelihatan dari muka). Ya, bego. Aku terlambat mendapatkan dia. Keduluan sama orang lain.

Aku tahu dia sudah pacaran adalah setelah aku nembak dia. Sebelumnya tentu saja aku tanya dulu statusnya, dan dia jawab masih lajang. Langsung aja aku mengumpulkan keberanian mengeluarkan kata-kata maut dari mulutku. Pasti klepek-klepek deh!

Dia terdiam beberapa saat. Terus dia bilang, "Maaf ya, aku sudah punya pacar."

JEGER! Petir menyambar. Hujan deras turun. Aku langsung lari menembus hujan sambil berteriak, "TIDAAAAKKKK!!!" Tanpa sadar aku kentut tiga kali (sinetron scene mode : on). Gak mungkin aku kayak gitu.

Karena kesal, selama beberapa hari kedepan aku terus memaksa dia untuk memutuskan pacarnya (jahat banget ya?). Soalnya sudah terlanjur suka, tanggung banget kalau sampai gak jadi. Dia buat aku jadi kayak orang gila dikelas. Tiap hari pengen dekat dia, tapi gak bisa dekat-dekat juga karena tertempel 'sudah ada yang punya' dijidatnya. Bikin geregetan aja.

Tapi akhirnya, beberapa bulan kemudian tepatnya tanggal 20 Pebruari 2010 aku resmi jadian sama dia. Tentu saja dia sudah putus sama pacarnya yang kemarin. Dan aku sudah bebas merajalela mendekati dia dikelas. Bahkan aku sampai rela pindah bangku kesampingnya (gila, gentle banget ya!). Dan dijidatnya tertempel 'sekarang sudah milik Rizky Ardian Hartanto Sawal yang gak ganteng juga gak jelek'. Aku senang banget!

Setelah status pacaran kami tersebar luas (serasa artis), barulah dia menunjukkan gejala-gejala salting didepan teman-temanku. Dan dampaknya adalah dia menjadi pasif. Gila, dia berubah 180 derajat mas broo! Dari yang tadinya akrab menjadi seperti menjauhi aku. Tapi dengan perjuangan susah payah, akhirnya aku bisa mengembalikan sifatnya menjadi seperti sedia kala. Susah banget tahu!

Setelah lulus SMA, kami harus pacaran jarak jauh karena aku kuliah di Solo dan dia bekerja di Jakarta. Tapi sebelum pisah, kami sudah bikin komitmen buat saling menjaga kepercayaan satu sama lain. Jarak tuh lemah, gak ada apa-apanya dibanding cinta kami berdua (ciyyyeee). Cinta kami terus bertahan.

Sampai akhir bulan juli kemarin.

Dia ulang tahun tanggal 16 juli. Dan walaupun kami gak bisa merayakannya karena dia masih di Jakarta, kami masih dapat bergembira bersama via telepon. Cukup itu aja untuk membuat bahagia. Sampai disini kami gak ada masalah sama sekali.

Tapi entah kenapa beberapa hari kemudian aku gelisah. Galau seharian. Aku ngerasa kayak ada yang salah antara aku dan dia. Aku sangat mencintainya, tapi aku ngerasa dia bukan untukku. Aku gak tahu darimana datangnya perasaan ini. Hasilnya, selama beberapa hari ke depan aku gak bisa tidur. Paling ya kalau aku ngantuk, baru aku tidur (sama aja bego!). Tapi serius, menyesakkan dada.

Aku gak mau mengulur-ngulur waktu. Aku takut gak bisa merelakannya.Akhirnya aku mengumpulkan keberanian. Keberanian yang jauh lebih besar dari waktu aku menyatakan cintaku. Dan hal ini tidak akan pernah mudah bagiku.

Aku memutuskan dia.

Kamis, 08 September 2011

Love Adventure : Santana Meda

Dia adalah cewek yang namanya paling gampang kuingat : Santana Meda.

Kenapa?

Karena unik. Dan aku gampang mengingat sesuatu yang unik. Unik itu beda dari yang lain atau dalam bahasa sehari-harinya : spesial. Nama panggilannya juga aneh : Eda. Wow, kayak nama agen FBI yang tersesat ke negeri cina (emang ada nama agen kayak gitu? mana tersesat ke negeri cina pula).

Dirinya juga seperti itu. Berbeda dan spesial.

Rumahku dan rumahnya berada dalam satu komplek. Nah, waktu itu di komplek kami pernah diadakan sembahyang bersama buat kaum muda yang dilakoni setiap malam minggu. Berhubung aku sudah lama ngejomblo, artinya setiap malam minggu selalu kuhabiskan dengan meringkuk di dalam kamar sendirian (nasib jadi jomblo, nganggur malming), akhirnya kuisi dengan mengikuti sembahyang tersebut.

Seperti sudah kubilang, rumah kami satu komplek. Tapi bukan berarti kami akrab banget. Seperti dua ekor semut yang berada dalam satu sarang, kecil kemungkinannya mereka bisa akrab banget. Soalnya mereka selalu bekerja dan bekerja. Dan mereka punya aktifitas sendiri-sendiri. Coba bayangkan bila semut malas bekerja, malah twitteran. Mungkin followersnya bakal nembus angka tiga juta dalam satu hari (bandingkan dengan followersku yang hanya seupil).

Aku gak tahu apa hubungannya semut twitteran dengan rumah kami yang satu komplek. Tetapi aku cuman mau menekankan kalau aku dengan dia saat itu belum akrab, walaupun kami tinggal satu komplek (udah ah! berbelit-belit. pokoknya kalian ngerti aja!).


Nah, sehabis sembahyang itu, kami mengadakan ritual malmingan yaitu berjalan mengelilingi kota Tamiang Layang (kayak pengikut aliran gelap aja pake kata-ata ritual). Berjalan mas bro, BERJALAN! Aku gak tahu apakah itu heboh menurut kalian, tapi menurutku... gak heboh-heboh amat. Biasa aja (klo gitu ngapain teriak, bego!).


Sekali lagi : Nah, mulai dari sinilah aku dekat dengan dia.

Hingga pada akhirnya, karena jiwaku yang gak stabil dan ingus yang selalu keluar dari hidung (masa dari pantat), aku pacaran dengan dia. Yang gak tahu hubungannya, nih aku jelasin. Saat itu, jiwaku lagi gak stabil akibat jomblo yang berkepanjangan sehingga aku memerlukan seorang pacar yang bisa menstabilkan kegalauan di hatiku (lebay maksimal). Lalu, saat itu juga aku lagi pilek hingga ingus keluar melulu dari hidungku sehingga aku memerlukan seorang pacar yang bisa memperhatikan aku disaat aku sakit (lebay amat sangat maksimal).

Sayangnya, pacaran kali ini mempunyai masa tersingkat dalam kehidupan cintaku. Seingatku, gak sampai sebulan udah putus (keciaannn deh lo!). Alasannya karena gak dibolehin orang tua pacaran. Aku bingung, apakah sekarang 'tidak memperbolehkan anak pacaran' sedang trend dikalangan orang tua? Mungkin gak lama lagi bakal ada #tidakmemperbolehkananakpacaran dalam list Trends Topic Worldwide di Twitter.

Ya sudahlah, aku ingin menjadi seorang kakak saja baginya.

Rabu, 07 September 2011

Love Adventure : Ribka

Aku lupa nama panjangnya, agak susah diingat sih (maklum otak gak sampe). Yang pasti nama panggilan pacar keduaku adalah Ribka.

Berpacaran dengan Ribka ibarat berpacaran dengan seorang ratu, dan aku lebih condong ke arah pengawal kerajaan daripada seorang raja.

Setiap pagi aku selalu menjemput dia dari rumahnya yang lumayan jauh. Selain itu, menunggu dia keluar rumah menghabiskan waktu satu episode Spongebob Squarepants. Jadi, klo aku nunggu di depan rumahnya jam setengah enam, maka kami baru berangkat lebih dari jam enam. Alhasil, klo biasanya aku selalu telat, sekarang aku harus bangun lebih pagi dan berangkat jauh lebih awal (tumben). Sempat juga Mamahku curiga melihat perubahan drastis pada anaknya yang culun ini. Tapi dengan satu jurus bacot no jutsu, akhirnya beliau terpaksa memaklumi (terpaksa lho, T-E-R-P-A-K-S-A).

Jadi, dampak positifnya : Aku jadi sering bangun pagi.

Waktu itu aku baru dikasih motor bekas oleh orang tuaku. Entah apa merknya, sudah gak jelas. Namanya juga motor bekas. Dan lagian, aku juga gak terlalu peduli dengan merk suatu motor. Soalnya aku cupu dalam masalah otomotif. Pernah karena hebatnya kecupuanku, aku pengen beli oli satu liter di bengkel. Kontan aja semua orang yang ada di bengkel tersebut tertawa (itu bukan bego lagi namanya, tapi IDIOT!).

Motor inilah yang sering aku jadikan sarana prasarana dalam hal mengantar seorang kekasih berangkat sekolah (ribet bahasanya, berbelit-belit). Selain mengantar ke sekolah, kami juga sering jalan-jalan dengan motor ini. Sebagaimana akal licik seekor ular, aku selalu berlambat-lambat ketika membonceng dia. Selain karena bensin motor ini terlalu boros dan selalu menguras dompetku yang tipis hingga jadi semakin tipis, aku bisa menikmati setiap detik waktuku bersamanya. Jadi, sekali dayung, dua tiga pulau terlampau. Sekali senggol, dua tiga wanita perawan langsung kabur (gak nyambung perumpamaannya).

Dan di saat itu, aku adalah manusia paling bahagia di dunia.

Tapi...

Hubungan kami gak lama. Belum sempat 3 bulan kami udah putus. Dia bilang gak dibolehin orang tuanya pacaran. Mungkin orang tuanya takut anaknya berubah jadi batu kalau pacaran sama aku (emang Malin Kundang?). Aku mengerti jalan pikiran orang tuanya.

Beberapa hari kemudian aku mendengar kabar dari temanku kalau dia sudah punya pacar lagi. Mungkin orang tuanya sudah dicuci otak oleh agen CIA hingga berubah pikiran (kayak yang agen CIA gak ada kerjaan aja).

Atau mungkin, karena seorang pengawal tidak boleh menjalin cinta dengan seorang ratu.

Sabtu, 03 September 2011

Love Adventure : Melisa Oktavia Dewi

Semua orang yang pernah jatuh cinta pasti juga pernah merasakan sakit hati. Karena itu resikonya. Ada hubungan timbal balik antara jatuh cinta dan sakit hati. Dua hal ini tidak dapat dipisahkan. Hanya saja antara satu dan yang lainnya saling menutupi. Bila rasa cintanya lebih besar, maka rasa sakit hati dapat ditutupi hingga gak bisa dirasakan lagi. Begitu juga sebaliknya.

Selama empat belas tahun semenjak lahir aku belum pernah pacaran. Itu artinya, dari waktu aku pertama kali melihat dunia sambil menangis sampai aku lulus SMP, aku adalah jomblo sejati (bangga banget sih, ciri orang gak laku). Hal ini didukung dengan wajah yang kurang menarik dan juga kondisi kantong yang selalu tipis, sehingga aku selalu sukses dijauhi oleh wanita.

Sebenarnya faktor wajah dan kantong bukanlah hal utama yang membuat aku gak pernah pacaran, hanya sebagai pendukung saja (faktor pendukung yang sangat kuat). Tapi aku pernah bersumpah kepada seseorang untuk tidak pacaran sampai aku menginjak bangku SMA. Jadilah aku seorang nerd berwajah kurang dan kantong yang tipis (sekali  lagi, cuman faktor pendukung).

Dan setelah aku menginjak bangku SMA, barulah mulai terpikir untuk memilih-milih wanita sial yang akan menjadi pasangan dari seorang Rizky Ardian Hartanto Sawal (namanya panjang banget, dijamin pasti sengsara).

Akhirnya aku kenal dengan cewek bernama Melisa Oktavia Dewi. Itu artinya, nama Melisa Oktavia Dewi akan tertulis dihatiku sebagai My First Love. Well, bagi seorang nerd seperti aku, pacaran adalah hal yang sangat luar biasa. It's Amazing!! (biasa aja kalee, gak usah lebay).


Akhirnya, setelah berkenalan lebih jauh.
Pada tanggal 20 Januari 2007.
Aku menyatakan cinta kepadanya.

Sebenarnya aku gak pernah ketemu dengan dia. Hanya saja, aku sudah ngebet pengen pacaran, kayak orang yang gak boker selama empat belas tahun dan akhirnya kebelet pengen boker (ngerti gak?). Entah apa yang ada dipikirannya, dia menerima cintaku (mungkin dia lagi streesss).

Selama kami pacaran, kami gak pernah ketemu sekalipun. Dan menurutku, dia orangnya pasif banget. Kayak gak ada niat buat pacaran dengan aku. Ngesms pun harus aku yang duluan membahas sesuatu. Klo gak, dia diam.

Kemudian bila aku sudah capek-capek ngetik sms panjang supaya ada topik yang bisa dibahas, dia cuman balas dengan kata-kata "Owh" (singkat, padat, tapi gak jelas). Gila, ini sama aja kayak aku pacaran dengan diriku sendiri. Karena kesal, akhirnya aku melakukan aksi mogok sms terhadap dia.

Beberapa bulan kemudian, dia memutuskan hubungan kami.