Kamis, 05 Juli 2012

Love Adventure : Women In My Dream

Ok, aku ngaku.

Selama ini aku jarang nulis blog emang gara-gara terlalu sibuk pacaran (berasa laku banget). Selain itu juga didukung oleh faktor sibuk kuliah, sibuk jalan-jalan, dan yang terakhir namun yang paling mempengaruhi adalah faktor malas (dasar pemalas!).

Aku gak pernah nyangka bisa dapat pacar kayak dia. Kita memang pernah ketemu dalam sebuah kegiatan rohani di kampungku, dan dia juga banyak yang suka (sedangkan gue yah gini-gini aja), makanya pacaran dengan dia seperti.... WOW! gitu.

Pendekatan pertama tidak pernah sejauh ini. Aku di Solo, dia di Kalimantan. Seumur-umur baru kali ini aku PDKT dengan cewek yang walaupun jaraknya terpisah samudera dan lautan, tapi hati kita tetap satu (eeaaaa, nyebur ke laut).

Kita mulai bermessage-ria lewat facebook. Bukan karena aku adalah abg-labil-pengecut-yang-kalau-ketemu-cewek-langsung-diam-kayak-batu, tapi karena jalan hidup yang mengharuskan aku menempuh pendidikan di Solo. Dari sinilah baru aku dapat nomor teleponnya (pengecut banget!).

Sedikit demi sedikit aku mulai mengenalnya, dan aku pikir kita cocok. Karena kita punya banyak kesamaan. Kita sering kebetulan memikirkan hal yang sama, melakukan hal yang sama, dan menyukai hal yang sama. Setelah serangan PDKT sukses diluncurkan, aku harus nembak dia!!

Rencananya aku pengen nembak dia pas tengah malam bulan purnama, supaya lebih romantis gitu (sambil ditemenin kuntilanak cari tumbal). Tapi sialnya, aku ketiduran (dasar bego! molor terus!). Karena nasi sudah menjadi karak, terpaksa besok malamnya aku menyatakan cinta.

Dan ternyata.... Dia sudah punya pacar.
Dan yang lebih mengesalkan lagi adalah, pacarnya itu nembak dia tepat di malam bulan purnama waktu aku ketiduran.
Gue emang goblok.

Kemudian dia mulai menjelaskan semuanya. Dia cerita kalau sebenarnya dia gak mau pacaran sama cowok tersebut. Dia maunya pacaran sama aku (aku melayang... aku melayang!!!). Dan dia minta aku menunggu sampe mereka udahan. OK, I'll wait for you...

Dan akhirnya seminggu kemudian, kita pacaran (soookkkk...).

Pacaran dengan dia serasa 'perhatian' banget. Dia selalu tanya aku lagi ngapain, udah makan atau belum, dia juga 'agak' cemburu, dan hal lain yang kalau ketahuan oleh para jomblo bisa bikin mereka muntah darah. Aku sangat senang dengan sikapnya yang seperti ini. Aku selalu berdoa semoga hubungan kita bertahan selamanya.

Sampai setelah aku mengenal dia lebih jauh, dia ternyata masih 'anak-anak'.

Aku emang sudah tahu kalau dia masih muda. Jarak kelahiran kita berbeda 3 tahun. Tapi awalnya aku mengira dia sudah dewasa, soalnya sikap dia sudah seperti orang dewasa.

Tanda-tanda kekanak-kanakan mulai muncul ketika rasa cemburunya menjadi semakin aneh dan agresif, dia juga menyembunyikan banyak hal dari aku, dan dia selalu memaksa aku untuk bisa sms-an dan telpon-an terus sama dia. Sedangkan tahu sendiri kalau aku orangnya 'sok sibuk', banyak ngampus dan selebihnya kupakai buat ngerjain tugas. Kita sering bentrok cuman gara-gara masalah sepele.

Mungkin ini yang namanya titik merah dalam pacaran. Titik dimana kita selalu bertengkar, kita menjadi sangat sensitif terhadap pacar, kita menjadi orang yang emosional. Titik dimana cinta yang sebenarnya diuji oleh waktu. Terkadang cinta akan putus pada titik ini, tapi bila tetap bisa bertahan dapat dipastikan cinta tersebut akan awet dan berjalan lama. Titik ini tidak dapat dilewati hanya dengan kemampuan satu orang saja, tetapi harus dilewati bersama dengan pasangannya. Jadi bukan hanya pilihan sepihak, tetapi tergantung seberapa mantap komitmen yang telah kita buat bersama.

Dan sepertinya, komitmen kita tidak terlalu kuat.
Dia minta putus dengan alasan 'jenuh' menjalani hubungan ini.
Dan dengan ini, berakhirlah jalan kita bersama.

Penutup:
Pacaran yang kuat bukan dibangun dengan seberapa dekat kita dengan pasangan kita. Sering sms-an, sering telpon-an, ataupun sering ketemuan tidak menjamin hubungan kita akan bertahan lama. Karena akan ada saatnya nanti dimana semuanya itu akan berbeda terbalik dan diuji oleh waktu. Kemantapan komitmen diawal membangun hubunganlah yang menjadi kekuatan cinta yang sesungguhnya. Karena komitmen adalah dasar pondasi hubungan kita yang terbuat dari batu karang yang kokoh, yang walaupun diterjang oleh badai topan dan ombak, komitmen akan mempertahankan cinta agar tetap kuat menghadapi semua.

Super sekali Pak Rizky!

Senin, 02 Juli 2012

Udah Lama Ya...

Nyaris musnah dah nih blog terlupakan oleh pemiliknya. Udah jadi fosil saking lamanya gak kubuka. Hehehehe.

Maaf deh maaf. Bukannya sombong gara-gara udah punya pacar kemarin tuh (eh, keceplosan. tapi udah putus T_T), tapi akhir-akhir nih aku gak punya waktu buat nulis lagi. Maklum, mahasiswa (alasan doank lu!).

Banyak sih kejadian yang pengen aku ceritain disini. Ada yang sedih, lucu, aneh bin ajaib, dkk dll dst.
Tapi tenang aja, akan kubayar nanti. Soalnya beberapa bulan ke depan aku bakal punya banyak waktu luang.

See you next posting :D