Minggu, 15 Januari 2012

Penggalauan

Ada sebuah penyakit baru yang lebih mengerikan daripada flu burung. Penyakit ini memang tidak menyebabkan kematian, tetapi bisa membunuh dari dalam. Penyakit ini sedang mewabah dikalangan anak muda yang biasanya berstatus jomblo (bukan single, single itu prinsip sedangkan jomblo itu nasib). Nama penyakit yang menggelikan, eh, mengerikan ini adalah : PENGGALAUAN.

WASPADALAH ANAK MUDA!

Penyakit ini tidak mempunyai gejala yang pasti. Terkadang bisa berbeda pada tiap pribadi. Tapi waktunya selalu sama : MALAM MINGGU. Pada seseorang gejalanya mungkin dia akan menggaruk-garuk pasir, pada yang lain mungkin akan melolong menghadap bulan, dan yang lain lagi mungkin akan mulai menabrakkan diri ke angkot kota sambil telanjang dan bawa koran (jangan tanya kenapa bawa koran). Semakin parah, semakin aneh gejalanya.

Penyebabnya pun beraneka ragam. Pada JOJOME (jomblo-jomblo menderita) sudah jelas karena gak punya pacar. Sedangkan pada AYU (ada yang punya) biasanya karena lagi ada masalah sama pasangannya.

Melihat fenomena aneh ini, aku memutuskan melakukan riset penelitian untuk menyelamatkan banyak jiwa yang sedang terkena penyakit ini. Penyakit ini harus diberantas, harus ditumpas sampai tuntas! Agar tidak ada lagi jiwa yang tersesat didalam kegelapan. Dan yang sudah tersesat, akan menemukan jalan terang untuk melepas kejombloan dan permasalahan. TUNGGULAH ANAK MUDA, AKU AKAN MENYELAMATKANMU!!

Setelah bergentayangan pada malam minggu dan melakukan sensus pada jomblo-jomblo, aku menemukan sebuah fakta menarik! Ini penting untuk kalian ketahui anak muda. TINGKAT KEGANASAN PENYAKIT PENGGALAUAN BERBANDING LURUS DENGAN SEBERAPA LAMA DIA MENGEMBAN STATUS JOMBLO. Semakin lama dia menjomblo, semakin ganas penyakit penggalauannya.

1 bulan ngejomblo : Masih normal. Paling cari-cari teman buat sms-an.
2 bulan ngejomblo : Mulai menggaruk-garuk tanah.
5 bulan ngejomblo : Merenung di kolong jembatan.
1 tahun ngejomblo : Memukul-mukul kepala dengan palu.
2 tahun ngejomblo : Menabrakkan diri ke angkot kota sambil telanjang dan bawa koran.
5 tahun ngejomblo : Mati karena jomblo.

PERHATIKANLAH ANAK MUDA!! Berapa banyak jiwa lagi yang akan kita biarkan terjatuh dalam lubang yang sama? Mari kita berantas penyakit tidak berperikejombloan ini bersama-sama! Mulailah dari diri kita sendiri.

Cara mencegah dan mengatasi penyakit penggalauan :

  1. Cari Pacar. Sebagian besar penderita penyakit penggalauan ini adalah orang yang tidak berkepemilikan. Cepat cari pacar supaya tidak mati jomblo.
  2. Hindari Bermalam Minggu Sendirian. Bila kamu tidak bisa punya pacar entah itu karena faktor wajah atau duit, dan karenanya tidak bisa bermalam mingguan dengan pacar, carilah teman kelompok buat jalan rame-rame. Entah itu karaokean, nongkrong, konvoi, atau sekedar ngobrol. Tapi jangan pilih teman kelompok yang semuanya bawa pacar, yang ada malah kamu bakal bunuh diri dengan menusuk sedotan ke hidung.
  3. Lewati Malam Minggu Secepat Mungkin. Kalau memang terpaksa bermalam mingguan sendirian, lewatilah malam minggu itu secepat mungkin. Salah satu caranya adalah minum obat tidur sebanyak-banyaknya dan tidurlah sebelum malam tiba. Sehingga malam minggu bisa di skip dan pas udah bangun langsung ke minggu pagi. Happy ending.
Jadi begitulah saudara-saudariku sebangsa dan setanah air, hasil riset penelitian setelah bergentayangan pada malam minggu. Semoga dengan ini banyak jiwa muda yang bisa terselamatkan. Akhir kata, Go Happy and Stop Global Galau. MERDEKA!!!

Sabtu, 07 Januari 2012

Kata - Kata


Aduh, udah lama nih gak nulis lagi disini. Walaupun sepertinya gak mungkin, akhir-akhir ini aku memang lagi sibuk berat. Ya, aku tahu. Ini kontras banget dengan mukaku yang bertipe pengangguran. Tapi inilah kenyataan, inilah hidup. Janganlah menilai buku dari covernya (sok bijak).

Aku lagi kagum dengan Alesana dan Sleeping With Sirens. Mereka bisa menciptakan lagu dengan lirik yang "emosional" banget. Gila, keren banget deh pokoknya. Ada sebuah suara dalam kepalaku yang berkata, "Gue pengen seperti mereka." Mungkin otakku sedang hang, mengingat beberapa hari ini aku belum boker (jangan tanya hubungannya apa, karena aku gak tahu dan itu bukan urusan GUE! LO, GUE, EEENNNDDD!). Maaf, itu efek karena gak boker selama lima bulan.

*boker dulu gih*

Aku suka lagu-lagu yang "menusuk" kayak The Thespian-nya Alesana dan With Ears To See And Eyes To Hear-nya Sleeping With Sirens. It's very cool song! Gak bosan-bosan aku mendengarnya. Maybe untuk beberapa orang lagu ini terlalu keras dan menganggap kalau aku adalah alay yang masih bertumbuh. I don't care. Aku suka lagu ini dan aku menikmatinya.

Aku gak puas hanya dengan menikmatinya saja. Entah kelainan apa yang terjadi di otakku, tiba-tiba muncul sebuah ide gila. Aku menulis lagu. Gak masuk akal. Sangat gak masuk akal.

Memang ada sebuah ketakutan ketika ide ini muncul. Aku takut fenomena Gloomy Sunday terulang kembali. Bukan karena liriknya yang terlalu dalam, tetapi karena lagunya terlalu jelek sehingga setiap orang yang mendengarnya jadi pengen bunuh diri. Tapi aku tetap teruskan. Dan untuk semua orang yang mendengar laguku kemudian bunuh diri, hanya ada satu yang pengen kukatakan : ITU DERITA LOE. Salah sendiri gak kuat iman.

Dan inilah contoh salah satu lirik yang pengen kubuat menjadi lagu :

Kau Kembali
(perhatian! ini judul lagu, bukan nama makanan)
Kau telah menyakitiku
Mengapa kau masih mengikutiku?
Belum puaskah kau menyiksa diriku?
Kau patahkan hatiku, kau hancurkan semuanya!

Anehnya, aku bisa memaafkanmu
Setelah semua yang kau lakukan padaku
Aku masih bisa menerima keberadaanmu
Apa yang terjadi pada hatiku?
Aku tidak mau tersakiti lagi
Tapi kenapa kau bisa membuka hatiku?

Apa yang telah kau lakukan?

Mengapa senyummu membuatku melupakan masa lalu?
Seolah aku telah dicuci otak dengan kata maafmu
Dan kesalahanmu terhapus dari memoriku

Aku selalu teringat kepadamu
Aku ingat setiap perkataanmu
Aku ingat setiap gerakan tubuhmu
Aku ingat setiap ekspresimu


JENG JENG JENG!!!
*background sound.

Ok, aku tahu. Jelek banget ya? Tapi gak apa-apa. Aku sudah puas kok dengan lirik ini. Nantikan lagunya ya!