Kamis, 06 Januari 2011

Semuanya Adalah Baik

Beberapa hari ini aku sedang terkena demam yang disertai flu. Badan panas, sakit kepala, meriang, dan ingus (ini yang paling aku benci) yang terus mengalir deras bagaikan air terjun Niagara (halah!). Keadaanku yang tidak optimal dan memberikan simpati ini (kayak pengemis aja) mempengaruhi kehidupan perkuliahanku (masih semester 1 lho!) yang sedang gencar-gencarnya mendapatkan nilai (semangat!^_^). Huhuhu. . . Sedih deh keadaanku kayakgini. . .

Akhir-akhir ini juga aku sering dikampus, nyari hotspot-an gratis (hehehe, prinsip anak kuliahan sekarang, gratisan) buat download "VIDEO". Eits, jangan ngeres dulu donk (perasaan yang ngeres itu aku deh, hehehe), sabar! Video disini bukan video "ITU", tapi video musik, dance, dll. Karena saat ini aku sedang tergila-gila dengan pengembangan kreatifitasku. Aku ingin menambah kemampuanku dan talentaku. Karena yang namanya manusia itu menurutku mempunyai potensi yang tak terbatas. Menurutku manusia itu dapat mengembangkan kemampuannya sampai tak terbatas seandainya manusia terus berusaha dan tak pernah menyerah. Hehehe, keluar dari topik nih (dasare bodohe!!).


Back to the story. . .

Keadaanku yang sakit parah kayakgini secara tidak langsung membuat aku jadi BadMood, susah berpikir kreatif, karena sibuk ngurus ingus yang terus mengalir tanpa bisa diajak berkerja sama.


Sruuutttt. . .Sruuuutttt. . .

Tuh kan, mengalir lagi deh ingusnya. Baru aja diomongin. Susah deh menulis dengan keadaan yang ngga banget kayakgini. Kemarin aja waktu pengen berangkat kuliah, perasaanku sedang ngga enak banget, tapi tetap dipaksain kuliah (padahal bisa aja sih TA ma teman, tapi budaya kayakgitu ga boleh dibiasakan :D). Tapi ternyata baru ingat kalau waktu itu akan diadakan ujian praktek. Jelas aku kaget banget. Mana laporan belum selesai, belajar buat ujian ngga ada, ingus mengalir terus, pokoknya hancur banget deh!
Akhirnya aku putuskan buat laporan dulu. Karena itu adalah syarat utama buat bisa ikut ujian. Sebenarnya sih laporan ini perkelompok, dan udah dibagi-bagi tugasnya. Tapi ternyata kelompok kami itu terpecah-belah karena suatu alasan yang ngga jelas menurutku. Walhasil, aku kalang kabut kesana kemari kesitu kesini sambil kebingungan. "Trus nasibku gimana nih ?? Masa aku ga ada laporan ?? Mana ga bisa ujian klo ga ada laporan, masa bikin lagi ? Waktunya ga sempat !!" teriak batinku dalam hati (dalam otak atau dalam hati ya ??) . Setelah beberapa menit kebingungan, akhirnya aku putuskan untuk menelepon salah satu dari teman kelompokku tersebut.

Tuuut. . .tuut. . .tuuut. . .

Lama banget diangkatnya, hatiku jadi was-was. "Jangan-jangan dia ga mau ngangkat karena tahu aku yang menelepon," pikirku.

Tuuuttt. . .tuuutt. . .kreeekkk (suara telepon diangkat).

"Halo??" kata suara ditelepon.

YESS!!! Akhirnya diangkat juga. Tanpa basa-basi aku langsung ngebahas tentang laporan yang ga jelas ini. Dia menjelaskan kalau dia sudah mengerjakan laporannya sendiri sampai rela begadang malam tadi. Sempat terkagum juga aku. Kemudian aku menjelaskan juga kalau aku belum mengerjakan laporanku karena pemberitahuan yang mendadak seperti ini.

Setelah ngobrol-ngobrol, berdiskusi, berembuk, dan akhirnya dia menawarkan aku untuk ikut laporannya dia asalkan aku mau membuatkan covernya dan menjilidnya. Sempat terkejut sesaat (banyak terkejut, kayak orang hampir mati aja. Hehehehe. . .:p). Akhirnya satu masalahku selesai. "YESS!!" teriakku dalam hati. Sekarang tinggal mempersiapkan diri untuk ujian yang sangat amat menakutkan (lebih menakutkan daripada hantu lho!).

Kata temenku sih aku masuk ujian pada ronde kedua, karena no absenku yang berada di urutan belakang. Yah, jadinya agak tenang juga, toh masih lama juga. Santai aja aku pulang ke kos ngerjain cover dan ngejilid laporan yang sudah aku terima dari temenku yang bikin tadi.

Udah jadi. Tinggal bawa ke kampus. Sesampainya di kampus, ternyata aku masuk ronde pertama bos !!! Gila, kaget benar! Lama-lama jantungan juga aku nih klo terlalu banyak kaget. Langsung kalang kabut lagi menyiapkan peralatan buat ujian. Masuk ujian dengan penampilan berantakan dan ingus yang naik turun di hidungku !!! Hancur banget deh penampilanku saat itu. namun aku tetap berusaha menyelesaikan ujian itu dengan semangat.

Setelah ujian itu selesai, tiba-tiba aku merasakan perasaan tenang banget. Aku seperti merasakan bahwa semua yang aku lakukan tak akan sia-sia. Entah darimana datangnya perasaan itu.

Akhirnya setelah nilai diumumkan, aku mendapatkan nilai 80. Aku terkagum-kagum sendiri, nilai itu menurutku adalah nilai yang sangat tinggi bagi orang yang tidak punya persiapan untuk menghadapi ujian.

Setelah aku renungkan lagi, sebenarnya masalahku itu bukan datang tanpa sebab. Setelah aku pikir-pikir, masalah datang bertubi-tubi secara bersamaan bukanlah suatu kebetulan. Itu semua Tuhan yang atur. Tuhan inginkan kita semua dapat menjadi lebih baik, maka itulah alasan adanya masalah. Karena melalui masalahlah cara terbaik agar kita dapat belajar.

Yang aku pelajari dari masalahku, adalah bahwa semua hal itu adalah baik adanya. walau itu namanya kelemahan, kekurangan, masalah, dsb, semuanya adalah untuk sebuah alasan yang baik bagi kita. Walau masalah datang bertubi-tubi atau bersamaan, yakinlah bahwa semuanya akan INDAH PADA WAKTUNYA.

:p