Hari kamis kemarin adalah hari terakhir Ujian Akhir Semester 2 di kampus. Capek? CAPEK BANGET!!
Well, ujiian kali ini aku bersih. Bukan, bukan karena aku sudah mandi dan jadi ganteng (jadi pas mandi jeleknya luntur?). Tapi karena ujian ini adalah hasil usahaku sendiri, tanpa ada mencontek orang lain atau kertas contekan. Oke, mungkin banyak yang gak percaya. But seriously, aku sudah tidak mencontek lagi sejak Ujian Akhir Semester 1! Hebat kan? Hah, Biasa aja? Ya sudahlah.
Entah angin surga mana yang bertiup di kepalaku, tiba-tiba aja aku jadi berhenti mencontek. Aku sendiripun heran. Gak ada alasan buat manusia yang otaknya cekak kayak aku untuk berhenti mencontek. Yang ada juga nilaiku bakalan turun drastis.
Aku sudah jenuh mencontek. Udah bosan. Gak ada tantangannya. Semua orang bisa mencontek. Lagipula bila hasilnya gak memuaskan, kita pasti bakalan memaki orang yang kita contekin. Kan dosanya double tuh, udah nyontek memaki pula! (Sok suci)
Coba klo gak mencontek. Wuihhh... Rasanya itu lho, memacu adrenalin! (kayak yang ngerti adrenalin aja) Ini yang aku cari-cari. Keadaan penuh tantangan dan perasaan gugup yang dimix menjadi satu inilah yang aku rindukan. Seperti orang yang memanjat tebing. Kita gak bakalan mau kan memanjat tebing sambil digendong orang lain? Gak ada gunanya! Mending memanjat dengan kaki dan tangan kita. Dengan keringat, tenaga, dan usaha kita sendiri. Dan akhirnya nanti bila sudah sampai puncak, kita bakal merasakan kepuasan yang lebih.
Awal-awal aku melakukan gerakan non-mencontek ini memang agak kesulitan karena godaan mas etan sangat banyak. Apalagi bila malam sebelumnya gak ada belajar, wah bisa jadi pertempuran besar tuh! Imanku benar-benar diaduk oleh mas etan kurang ajar. Rasanya jadi serba salah. Pengen mencontek salah, gak pengen mencontek juga nilai pasti hancur. Huh, cuek sajalah! Tetap pada pendirianku. Sir Thomas Alfa Edison aja bisa menemukan lampu harus melewati beribu-ribu kegagalan (tahunya cuman lampu doank, padahal banyak penemuannya yang lain. Tanda otak cekak!), masa aku yang baru sekali gagal langsung menyerah. Banci lu! Bencong! Homo! Muka Ingus! (bagi para banci yang tersinggung, silahkan protes ke Komisi Perlindungan Banci).
Sebenarnya gak bisa dibilang gagal juga sih. Hasilnya menurutku sangat memuaskan. Walaupun banyak huruf "C" nya, tapi Ujian Akhir Semester 1 aku gak ada ngulang! Yai! Ternyata aku bisa! Bayangkan betapa senangnya hatiku turun panas demamku, eh, itu iklan ding! Kepuasannya kan jadi berlipat ganda. Gak dosa karena gak mencontek, usaha sendiri pula. Asyiknya!
Selain gak mencontek, aku juga gak mau nyontekin ke orang lain. Bukannya pelit. Tapi kan usahaku untuk gak mencontek jadi sia-sia klo aku nyontekin ke orang lain. Sama aja bohong! Aku jadi mirip si etan tuh, suka nyebarin dosa kemana-mana. Gak mau donk disamain dengan makhluk jelek bertanduk dua. Jijay banget!
Bukannya aku sok suci atau udah ngerasa gak berdosa lagi. Aku sering melakukan kesalahan. Tapi paling gak jangan sampai aku membawa orang lain juga ke dalam jurangku. Orang lain sudah cukup susah memanjat jurang mereka sendiri, janganlah aku menambah beban mereka dengan menjatuhkan mereka ke jurang yang lain. Kan jahat banget tuh. Etan aja punya toleransi dengan sesama etan, masa kita gak. Kita lebih baik dari mereka. KITA ADALAH PEMENANG!
Sorry, paragraf terakhir terlalu serius.