Minggu, 26 Agustus 2012

Sedikit Curcol

Kayak orang mati.

Mungkin kata itulah yang tepat untuk menggambarkan keadaanku sekarang.
Semenjak ujian akhir semester pendek selesai, semua rutinitas melelahkan yang biasa ku hadapi ketika menyandang status mahasiswa mendadak hilang. Entah ini baik atau buruk, aku gak tahu. Yang jelas sekarang aku lebih condong ke arah pengangguran (kemarin-kemarin juga kayak gitu, baru nyadar si bego nih). Aku kayaknya masih belum siap menerima kenyataan ini. Menganggur gak ada kegiatan membuat aku melakukan banyak hal yang luar biasa. Kayak insomnia selama seminggu, mandi cuman sekali sehari (ini bego, aku tahu, dan jorok), dan ngebutin motor keliling kota sambil telanjang bulat (bohong ding!). Untung aja aku masih perjaka (ini gak ada hubungannya dan kata-kata paling bego!!).

Segala sesuatu ada sisi positif dan negatifnya. Sisi positif dari liburan ini tentu saja bisa menjadi manusia paling malas dimuka bumi (beberapa orang menganggapnya sebagai hal yang negatif). Tapi sisi negatifnya adalah kesepian, apalagi untuk seorang jomblo sepertiku. Tentu banyak sisi positif dan negatif lainnya, tapi kedua hal itulah yang paling kurasakan (yang berarti untuk beberapa orang, liburan ini gak ada sisi positifnya untukku).

Kesepian ini diperparah kenyataan bahwa liburan kali ini aku gak bisa pulang ke kampung halaman (yang aku sebut sebagai kota). Ini sangat P-A-R-A-H. Setiap malam aku harus melewati malam insomnia dengan perasaan forever alone. Gak ada teman yang biasa nongkrong di samping warnet, gak ada brother-ku yang biasanya nginap bareng aku diwarnet (walaupun harus dimarahi oleh ortu), dan gak ada seseorang berbentuk "pacar" yang bisa menemani ngobrol lewat benda elektronik bernama handphone.

Emang sih sudah lama semenjak kita putus. Tapi perubahan tersebut tidak terlalu terasa karena ditutupi oleh kesibukanku sebagai seorang mahasiswa. Dan sekarang aku menyadari jadi jomblo itu menyiksa. Semakin sulit lagi apabila kita dalam keadaan galau. SULIT BANGET (penekanan kata-kata disini kuat banget).

Tapi bukan berarti aku galau terus tiap malam. Aku masih punya semangat yang bisa membuatku mengalahkan bayangan kesepian. Terima kasih untuk Dia yang selalu mengsupport aku supaya tetap keep on fire.

Ya, hanya Dia yang dengan setia menemaniku.

Sorry, tulisan ini cuman curahan hatiku aja. Jadi maaf bila terasa membosankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar